Pelatihan Guru:
Melatih guru untuk menjadi model keterampilan SEL dan mempraktikkannya dalam interaksi sehari-hari dengan siswa.
Keterlibatan Keluarga:
Mengedukasi orang tua untuk mendukung pembelajaran SEL di rumah.
Pemberdayaan Siswa:
Mendorong siswa untuk mempraktikkan keterampilan SEL dalam aktivitas kelompok, seperti diskusi atau kerja tim.
Penilaian dan Evaluasi:
Menggunakan alat evaluasi untuk mengukur perkembangan kompetensi SEL siswa secara teratur.
5. Kesimpulan
Social-Emotional Learning (SEL) adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan sosial dan emosional untuk membantu individu memahami dan mengelola emosi, menjalin hubungan yang sehat, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab. Â
CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) adalah organisasi yang merumuskan kerangka kerja utama SEL yang terdiri dari lima kompetensi inti:Â Â
1. Kesadaran DiriÂ
2. Pengelolaan Diri
3. Kesadaran Sosial
4. Keterampilan Relasi Â
5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab Â
Dengan menerapkan SEL, baik siswa maupun pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, memperkuat hubungan sosial, meningkatkan hasil akademik, serta membangun keterampilan hidup yang penting untuk masa depan. Penerapan SEL membutuhkan kerja sama antara sekolah, guru, keluarga, dan komunitas. Â
Integrasi SEL ke dalam pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk membentuk individu yang lebih empatik, berkarakter, dan produktif.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI