Besarnya mahar nikah yang sesuai sunnah Rasul tidak ditentukan secara spesifik dalam gram atau rupiah. Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh mahar yang berbeda-beda untuk para istrinya.Â
Namun, dari beberapa contoh tersebut, terdapat beberapa poin penting mengenai mahar yang sesuai sunnah Rasul:
**1. Mahar yang Meringankan:**
Rasulullah SAW selalu menganjurkan untuk memberikan mahar yang mudah dan tidak memberatkan calon suami. Hal ini dapat dilihat dari beberapa sabdanya, seperti:
* "Sebaik-baik pernikahan adalah yang paling mudah." (HR. Ahmad)
* "Wanita mana saja yang paling mudah maharnya, maka dia adalah wanita yang paling berkah." (HR. Ibnu Majah)
**2. Mahar yang Sesuai Kemampuan:**
Mahar hendaknya disesuaikan dengan kemampuan finansial calon suami. Tidak dianjurkan untuk memberikan mahar yang berlebihan dan di luar kemampuan, karena hal tersebut dapat memberatkan dan menimbulkan masalah di kemudian hari.
**3. Mahar yang Memiliki Nilai Simbolis:**
Mahar tidak harus selalu berupa emas atau benda berharga lainnya. Rasulullah SAW pernah memberikan mahar berupa cincin besi kepada salah satu istrinya. Mahar yang diberikan bisa memiliki nilai simbolis bagi pasangan tersebut, seperti mahar berupa hafalan ayat Al-Qur'an.