Mohon tunggu...
Ali Arramitani
Ali Arramitani Mohon Tunggu... Mahasiswa - ala bisa karena biasa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM : 20107030076

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sedang Dalam Hubungan Tapi Kepikiran Mantan? Ada 3 Hal Penting untuk Kamu!

30 Juni 2021   20:10 Diperbarui: 30 Juni 2021   20:53 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: coolture.com

Banyak orang yang merasa kurang cocok dengan pasangan barunya. Terkadang kurang cocok dengan sifatnya, sikapnya, bahkan mungkin sekedar kurang cocok dengan wangi tubuhnya. Setelah putus dari sang mantan pacar selalu ada saja ketidak cocokan seseorang dengan pasangannya yang baru. Oleh karena itu proses move on dari mantan kekasih memang lah sulit. Tidak sedikit pula orang yang sering membanding-bandingkan pasangan dengan sang mantan kekasih. Terlihat sangat jahat namun apa boleh buat, pasangan yang saat ini tidak memenuhi ekspektasi sebagai pengganti mantan kekasih.

Jika kamu mencari artikel ini, mungkin yang sedang kamu rasakan adalah...

Terkadang lama waktu hubungan menjadi tolak ukur hati untuk menetap, padahal cinta sejati tidak memandang waktu. Terkadang kenangan dan kesempatan yang telah berlalu menjadi tolak ukur hubungan untuk tidak berakhir, padahal hati tak lagi sejalan dengan kepala. Saat sudah begitu mantan kekasih selalu ada dalam  bayang-bayang kepala, orang yang saat ini bersamamu tiba-tiba menjadi orang asing yang akan mengganggumu.

Hubunganmu seringkali menemui jalan buntu tanpa arah yang jelas, selalu diselimuti rasa bosan. Waktu tidurmu akan terganggu karena cemas akan hubunganmu saat ini dan kembali terbayang-bayang dengan kenangan manis bersama mantan kekasih.

Jika hubunganmu saat ini cukup mirip dengan gambaran maka kamu sedang berada dalam situasi yang tidak sehat. Kamu dapat melukai pasanganmu dan dirimu sendiri secara mental.

Lalu pertanyaannya, layak kah suatu hubungan dipertahankan jika salah satu pihak masih memikirkan mantan yang sudah lalu?

Banyak perspektif yang baik dalam menanggapi hal ini, namun  tentunya sangat kondisional dan harus terdapat beberapa penyesuaian lebih serius.

Perspektif yang pertama adalah kamu bisa aja mengakhiri hubungan kamu saat ini dan memilih untuk kembali pada mamtan kekasih. Perspektif yang kedua adalah kamu harus tetap memperjuangkan hubunganmu saat ini. Dan perspektif yang terakhir adalah menanyakan pada dirimu sendiri apakah pasanganmu saat ini dan mantan kekasihmu adalah 2 pribadi yang sama-sama kurang cocok untukmu?

1. Mengakhiri hubungan dan kembali pada mantan kekasih

Jawaban ini bisa saja menjadi jawaban yang bijkasana jika kamu dapat membicarakan dengan baik pada pasanganmu. Jawaban ini juga bisa menjadi pilihan yang fatal jika kamu hanya sekedar peduli dengan egomu sendiri

Namun jauh dari itu semua, kesehatan mental menjadi hal terpenting untuk diperjuangkan. Jika kamu percaya bahwa cinta sejatimu adalah mantan kekasihmu maka pilihan ini ada yang harus kamu tempuh dengan segala konsekuensinya.

Namun kamu juga harus memastikan jika mantan kekasihmu itu tidak sedang dalam suatu hubungan. Jangan memaksakan kehendak untuk kembali sehingga membuat hubungan mantanmu dan kekasihnya menjadi rumit.

2. Tetap berjuang terhadap hubunganmu saat ini

Langkah bijaksana ini bisa kamu tempuh meskipun masih belum lepas oleh bayang-bayang mantan kekasihmu. Karena mungkin yang kamu rindukan hanyalah kebiasaan-kebiasaan lama, bukan sosok manusianya. Sadari lagi alasan yang membuat kamu mengkakhiri hubungan dengan mantanmu, agar kamu tidak terperangkap lagi oleh keinginan untuk kembali.

Mengapa harus tetap diperjuangkan?

Karena kesempurnaan suatu hubungan adalah saat sepasang kekasih saling mencintai kekurangannya. Bisa saja saat ini kamu sedang teringat masa lalu bersama mantan, tapi kamu tidak boleh pesimis bahwa cinta sejatimu adalah orang yang sedang bersamamu saat ini.

Bahkan dalam dialog Scrates dan Plato terdapat perumpamaan orang yang sibuk mencari pasangan sempurna sama seperti orang yang mencari ranting pohon terkuat di hutan, jika terus menerus mencari padahal sudah menemukan satu ranting pohon, niscaya hal yang sama akan terjadi dan hasilnya tidak menemukan ranting pohon sesuai harapannya.

Artinya dalam merajut cinta pun butuh perjuangan dalam menerima dan mencintai kekurangan pasangan masing-masing.

3. Bertanya pada dirimu sendiri

Kamu harus memahami isi hatimu sendiri, saat kamu mempunyai keinginan untuk kembali pada mantan kekasih, apakah itu yang benar-benar kamu ingin dan butuhkan? Jawabannya ada pada dirimu sendiri.

Dan saat kamu menyadari bahwa mantan kekasihmu bukanlah jawaban, namun kamu juga merasa tidak menemukan kecocokan dengan pasanganmu saat ini. Maka tanyakan pula pada dirimu, apakah pasanganmu saat ini adalah orang yang tepat untuk dirimu? Jawabannya ada pada dirimu sendiri.

Tidak egois pada diri sendiri adalah bentuk kepedulianmu terhadap dirimu sendiri, kamu berhak memutuskan harus mengambil keputusan yang seperti apa. Jika kamu merasa sosok pasanganmu dan juga mantan kekasihmu sama-sama tidak bisa menghadirkan rasa cocok pada hatimu, maka jawaban terbaik adalah meninggalkan keduanya dan memulai kehidupan baru. Kehidupan tanpa ada orang lain dan menikmati masa kesendirianmu, menjadikan dirimu jauh lebih berkualitas dari sebelumnya sehingga jodoh yang datang padamu akan sebaik usahamu menjadi lebih baik lagi.

Saat ketidak cocokan selalu datang dalam hubunganmu itu bukanlah salahmu, salah pasanganmu, atau bahkan salah kenangan atas masa lalumu. Itu hanyalah cara Tuhan memberikanmu pengalaman berharga untuk mengenal lebih dalam lika liku cinta. Tuhan pasti akan memperkenalkan jodoh terbaikmu, namun dengan ujian agar kamu dan jodohmu nanti menjadi pasangan yang bijaksana dan saling menuntun ke arah kebaikan.

Yang harus kamu lakukan hanyalah menyadari bahwa ada takdir yang tidak bisa kamu kendalikan untuk itu, belajar melepaskan adalah bagian dari proses mengenal cinta. Jika kamu berhasil menjadi manusia yang pandai ikhlas, artinya tidak sesuatu yang lain yang lebih kamu cintai dibanding Diri-Nya.

Semoga artikel ini dapat membantu dirimu yang sedang gundah gulana oleh hubungan asmaramu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun