Mohon tunggu...
Ali Arramitani
Ali Arramitani Mohon Tunggu... Mahasiswa - ala bisa karena biasa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM : 20107030076

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Spongebob Squarepants: Kartun Anak dengan Nilai Kehidupan yang Tinggi

30 Juni 2021   08:44 Diperbarui: 30 Juni 2021   08:51 2418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada suatu paradoks aneh yang hampir semua dari kita pernah memikirkannya. Salah satunya adalah paradoks mengenai kartun asal Amerika Serikat, Spongebob Squarepants. Siapa sih yang ngga tau kartun lucu satu ini? tubuh berbentuk kubusnya sangat khas dan akan selalu membuat kita tertawa bila makhluk spons kuning satu ini bertemu dengan kawan sejatinya, Patrick Star.

Terus paradoks dari mananya?

Jadi gini, kalian sadar gak sih ternyata kartun ini adalah kartun paling dewasa yang pernah ada. Bagaimana tidak, dengan sentuhan warna cerah dan juga tokoh-tokoh unik yang lucu ternyata menyimpan banyak makna kehidupan.

Kartun ini sangat menghibur masa kecil semua orang, namun akan menampar dengan keras orang dewasa yang menontonnya. Nilai-nilai sentimentil yang ada di dalam kartun ini adalah suatu mahakarya yang patut di apresiasi. Bagi orang dewasa yang menontonnya dengan teliti dan memperhatikan tiap-tiap hal kecil yang dilakukan Spongebob, akan seperti memperoleh tuntunan menuju cara hidup yang sejati dan nggak bikin pusing. Bener deh!

Okay daripada tanpa banyak basa-basi lagi yuk kita bahas bareng, apa aja sih nilai-nilai kehidupan dari kartun Spongebob Squarepants yang bisa kita petik!

  • "Aku berpikir maka aku ada"

Ada tau kutipan di atas? Yup salah satu pemikiran dari filsuf kenamaan asal Prancis ini sangatlah populer dan memiliki makna yang dalam.

Lalu hubungannya dengan Spongebob apaan woy?!

Gini.. kalian semua pasti tau kalau Spongebob itu adalah makhluk yang sangat gila dengan imajinasinya sendiri. Spongebob mampu bermain-main dengan apa yang ada di dalam kepalanya sendiri. Spongebob dan kawan-kawannya seakan-akan mewujudkan secara halus apa yang dimaksud Descrates di dalam pemikirannya yang populer tersebut.

"Aku berpikir maka aku ada" menandakan bahwa satu-satunya hal pasti yang ada di dunia ini adalah manusia dan akal pikrannya sendiri.

Untuk sebagian orang filsafat menjadi acuan penting untuk mengarungi halang rintang kehidupan, dan ternyata Spongebob sudah berfilsafat dengan caranya sendiri. Wahh hahaha!

  • Memilih menjalani hidup dengan bodoh

Tokoh kartun yang rendah hati dan periang ini jarang sekali terlihat marah apa lagi bersedih atas jahatnya dunia kepada dirinya. Karena kita semua tau bahwa tetangganya Squidward Tentacles sangat membencinya bahkan memakinya dengan kata-kata kotor. Mr. Crab, tokoh kepiting yang sangat pelit membayar Spongebob yang bekerja di restorannya dengan harga rendah dan seringkali menipu Spongebob juga.

Namun makhluk kuning tersebut tetap menjali hidup dengan ketawa, bermain, dan tidak terlihat stress sedikit pun. Sikap Spongebob tersebut terlihat seperti orang yang sudah pasrah atas kejamnya dunia sehingga dunia berpihak dengan sendirinya kepada Spongebob.

Waduhh.. masih percaya nih kalau Spongebob tokoh kartun yang idiot? Ternyata dia hanya pasrah atas kehidupan kejam dunia guys

  • Hidup mandiri

Dalam film pernah dijelaskan tuh asal usul Spongebob dan rumah nanasnya yang ikonik. Di umur yang muda dan hanya bermodalkan keterampilan memasang patty Spongebob sudah berani merantau tanpa ditemani siapa pun. Beruntungnya dia bertemu dengan Patrick yang akhirnya menjadi kawan sejatinya.

Sebuah tamparan keras bagi pemuda untuk memiliki mental baja, tidak takut meninghgalkan rumah meskipun sudah dalam zona nyaman.

  • Berusaha mendapatkan SIM tanpa suap dan pungli

Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kamu saat mendengar "sekolah mengemudi"? pasti Mrs. Puff yang sedang marah-marah kepada Spongebob hingga membuat tubuhnya melembung.

Ada nilai kehidupan yang sangat penting dari Spongebob Squarepants tentang ini, kegigihannya untuk mendapatkan SIM tidak serta merta membuatnya memilih jalan pintas berupa suap dan pungli. Dia lebih memilih gagal dan mencoba lagi daripada harus menempuh jalan suap.

Meskipun tokoh ini sangat culun dan kekanak-kanakan ternyata dia bukan lah pecundang yang gampang menyerah loh.. salut!

  • Profesionalitas kerja Plankton

Tau Plankton kan? Tokoh kecil berwarna hijau ini adalah tokoh yang terinspirasi dari organisme kecil bernama plankton. Ya sesuai namanya memang.

Plankton ini merupakan saingan bisnis dari Mr. Crab, makhluk hijau kecil ini berbisnis makanan bernama chumb yang entah bagaimana itu bentuknya. Sambil mengembangkan usahanya si Plankton ini menyelingi dengan kegiatan mencuri resep rahasia Krabby Patty miliki Crab akan tetapi selalu gagal.

Meski Crab dan Plankton ini merupakan saingan dan sering berantem, Spongebob dan Squidward tidak pernah menjadi korban kejahatan Plankton. Kok bisa? Padahal lan mereka berdua adalah karyawan Mr. Crab?

Artinya Plankton memiliki etos kerja yang bagus, ia akan tetap menganggu bisnis Crab tanpa melukai karyawan Crab yang nggak tau apa-apa.

Kalau di Indonesia mah udah kena santet itu wkwkwk..

  • Menjalani hidup dengan positif

Tidak seperti Squidward yang suka marah-marah, Spongebob lebih memilih menjalani hidup dengan sangat positif. Selalu termotivasi untuk produktif setiap hari dan menolak untuk berpikiran negatif atas segala hal.

Bagi sebagian orang di dunia nyata menjalani hidup seperti Spongebob sangat lah sulit, mengeluh menjadi pilihan utama saat menemui kesulitan serta pesimis untuk melaluinya,

  • Realistis seperti Squidward Tentacles

Tidak ada yang menarik dari kehidupan tokoh gurita yang satu ini, setiap hari berjalan sama. Minum teh di pagi hari, berangkat kerja, dan bermain klarinet. Namun kehidupan Squidward adalah yang paling menggambarkan manusia biasanya, benci kebisingan, benci drama, dan juga hobi bermalas-malasan.

Jauh dari itu semua ternyata tokoh yang satu itu merepresentasikan nilai kehidupan yang realistis. Tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu dan tidak memforsir diri sendiri untuk mengejar banyak hal. Keren!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun