Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pusara Pahlawan Bangsa

9 November 2023   23:06 Diperbarui: 9 November 2023   23:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepuluh Nopember dua ribu dua puluh tiga

Teringat pada pergolakan tujuh puluh delapan tahun lalu

Pekik merdeka terdengar di penjuru negeri

Perjuangan tertulis pada garis proklamasi

Berdiri tegak tanpa ragu bergerak

Hadirkan selintas lepas

Jiwa raga pahlawan bangsa

Tertumpah darah di atas bumi

Demi berkibarnya merah putih 

Pusara Pahlawan Bangsa 

Hening tanpa suara

Bertabur bunga berbagai aroma

Menyelam kelam satu tujuan tergenggam 

Tiada lagi cengkeraman kekuatan mengusik

Tidur panjangmu pada putaran detik

Setiap jerit tangis berulang

Mengingatkan besarnya pengorbanan

Pusara Pahlawan Bangsa

Terus menjadi saksi

Begitu berarti kemerdekaan negeri

Terpatri di antara kisah bagi generasi

Tanpa melupakan semangat gerilya

Kekuatan persatuan di ujung kebhinekaan

Menggapai hidup menuju sejahtera

Lhokseumawe, 09 Nopember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun