Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tsunami dalam Kenangan

26 Desember 2022   10:05 Diperbarui: 26 Desember 2022   12:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alam mulai memberi isyarat

Pada setiap napas insan yang tak mampu teriak

Terombang-ambing, berlari tak tentu arah

Dengan luka berdarah mencari perlindungan

Di sisi gelombang air laut yang mengancam

Lihatlah, terbujur kaku tubuh mungil

Tubuh bocah dengan senyuman ceria

Terenggut sepi tiada bernyawa

Langkah lelah menatap kosong

Mencari keluarga, sanak serta saudara

Pada bencana tsunami yang menggulung

Kedamaian di atas bumi serambi

Ya Allah, ampunilah kesalahan kami

Kelalaian juga kesombongan diri

Yang merusak sendi perdamaian

Saling bersikut bangga dalam pertikaian

Ya Allah, berilah kesadaran hati kami

Senantiasa bersyukur tanpa bertempur

Hiasilah nurani kami kesucian serta kebenaran

Patuh dan takut berbuat kezaliman

Tsunami bencana alam menyisakan kenangan menakutkan

Tak akan lagi terjadi di ujung barat negeri

Tak akan lagi menghempas ribuan jiwa manusia

Bila kita tetap bersandar pada ridha-Nya

Lhokseumawe, 26 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun