Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jera

15 Oktober 2022   10:21 Diperbarui: 15 Oktober 2022   10:26 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Napas terisak sesak

Ketika ruang sempit  terkuak

Tubuh lemah tak gairah

Saat rupa terkoyak parah

Entah dendam memuncak luka

Hingga tiada terlihat jera

Sepi sendiri berselimut rindu

Di tengah kedukaan suara syahdu

Tak terkira hati mulai mati

Pada untaian ikatan janji

Menitipkan torehan kata cinta

Di ujung kesedihan mendera

Jera meniti biduk karam

Di antara tetesan air mata kelam

Menggores sayatan kepiluan

Ketika diri telah tercampakkan

Musnah tiada jejak

Meskipun jantung terus berdetak

Kini hanya lembaran kegelisahan

Tersimpan di atas tapak kehidupan

Bergegas saling sepakat 

Melepas ketakutan menjerat

Di kepingan jiwa kecewa

Terus menyusuri hidup meski hilang arah

(Ali Kusas)

15 Oktober 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun