Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mampukah Guru Penggerak Mendobrak Kreativitas Siswa?

14 Februari 2022   00:42 Diperbarui: 14 Februari 2022   01:45 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Gambar:Lopepik.com)

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih dianggap jauh rangkingnya dari negara maju maupun negara berkembang lainnya. Negara Vietnam, Malaysia, dan Singapura yang merupakan negara di kawasan Asia Tenggara telah berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di negaranya, sehingga generasi masa depan di negara tersebut telah memiliki kompetensi dan skill sesuai kebutuhan dan persaingan pasar dunia.  Meskipun kualitas pendidikan di Indonesia di bawah Singapura sebagai negara tetangga, namun masih terdengar putra-putri terbaik Indonesia yang aktif dan kreatif mampu bersaing dengan negara lain dalam even olimpiade sains tingkat dunia yang telah mengharumkan nama negeri ini. Putra-putri terbaik bangsa Indonesia, baik dari tingkat pelajar hingga mahasiswa telah menunjukkan kreativitasnya di kancah dunia internasional dengan memperoleh berbagai penghargaan.

Kreativitas dan pengetahuan yang dimiliki pelajar di Indonesia, tidak terlepas dari motivasi  yang diberikan guru saat membimbing dan mendidik siswa di dalam proses belajar. Keberhasilan guru menggerakkan nalar di dalam menumbuhkan kreativitas pelajar saat ini sangatlah penting. Guru yang dapat meningkatkan rasa percaya diri, mampu bersaing, bekerjasama, dan menggugah rasa ingin tahu di dalam diri siswa dapat menjadi bagian dari tumbuhnya semangat berkreativitas. Kreativitas akan membentuk sikap dan kemampuan untuk berkompetisi yang sehat di antara siswa, sehingga siswa dapat berinovasi di akhir pembelajaran.

Kreativitas dan motivasi yang diberikan guru saat berlangsungnya pembelajaran memiliki peran yang penting. Guru dianggap sebagai sosok yang serba tahu, mampu memberikan motivasi, kreatif, serta memiliki tingkat kesabaran yang tinggi saat menghadapi siswa yang kurang merespon materi yang diajarkan di ruang kelas. Dengan memberikan motivasi kepada siswa ketika belajar, maka akan memunculkan reaksi dari dalam diri siswa tersebut untuk aktif belajar. Profesionalisme guru mengembangkan diri dan memotivasi siswa menjadi tolok ukur berhasil atau tidaknya proses belajar di kelas.

Ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yang sangat dibutuhkan di dalam menghadapi persaingan dunia. Di dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru meliputi: kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang akan didapatkan jika mengikuti pendidikan profesi. Kompetensi kepribadian: jujur, sabar, rendah hati, supel, berakhlak mulia, ikhlas, bertindak sesuai dengan norma sosial dan hukum, dan lain-lain. Kompetensi Pedagogik: karakteristik peserta didik, teori belajar dan pembelajaran yang mendidik, pengembangan kurikulum, pembelajaran yang mendidik, pengembangan potensi para peserta didik, cara berkomunikasi, penilaian dan evaluasi belajar. Kompetensi profesional: menguasai materi ajar beserta struktur, konsep, dan pola pikir keilmuannya. Menguasai SK/KD dan tujuan pembelajaran, mampu mengembangkan pembelajaran secara kreatif, mampu bertindak reflektif, dan  mampu memanfaatkan teknologi informasi serta komunikasi dalam pembelajaran. Kompetensi sosial: keterampilan komunikasi, bersikap dan berkomunikasi secara umum, baik dengan peserta didik, sesama guru, orang tua, maupun masyarakat. (http://gurubinar.id>blog>14kom)

Dari kutipan di atas, dapat dijelaskan bahwa menjadi seorang guru harus memiliki empat kompetensi. Kompetensi yang sangat utama sebagai bentuk profesionalisme guru adalah kompetensi profesional.  Kompetensi profesional dimaksudkan agar guru menguasai materi ajar beserta struktur, konsep, dan pola pikir keilmuannya dengan tepat. Saat materi diajarkan di depan siswa, guru memberikan arahan tentang proses materi ajar hingga akhir pembelajaran. Konsep dan pola pikir siswa menelaah materi ajar yang disampaikan guru tidak membingungkan siswa. Sebaliknya guru harus memformulasikan materi ajar yang mudah dipahami oleh seluruh siswa. Sebelum materi diajarkan kepada siswa, guru terlebih dahulu memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dimiliki oleh siswa, serta capaian dari tujuan pembelajaran. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru harus mampu mengembangkan  kreativitas mengajarnya sehingga akan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Bahkan kreativitas guru mengajar akan menjadi penggerak bagi siswa untuk lebih kreatif saat belajar. Saat mengajar, guru harus bersentuhan dengan teknologi informasi sehingga siswa lebih tertarik menggali potensi diri untuk mengetahui, menganalisis, serta memahami pelajaran yang disampaikan guru secara tuntas.

Guru harus lebih mendalami potensi yang dimiliki siswanya satu per satu dalam proses belajar. Siswa yang selalu mendapatkan perhatian dari guru akan merasa meningkat semangatnya sehingga menggerakkan keinginan belajarnya di kelas. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan lebih memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru secara rinci di dalam kelas. Bahkan di saat proses pembelajaran, siswa akan melakukan interaksi belajar dengan guru secara saksama. 

Begitu pentingnya sosok guru yang dapat menggerakkan kreativitas siswa di dalam belajar. Tentunya, guru yang menguasai teknologi informasi di dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa di ruang kelas, sebagai satu cara untuk memunculkan semangat berkompetisi siswa. Bimbingan dan didikkan yang diberikan guru dapat menumbuhkan kreativitas siswa sehingga akan muncul generasi pelajar yang handal. Dengan semangat kreativitas dan kerja keras guru, kelak kualitas pendidikan di Indonesia dan pelajar Indonesia akan lebih diperhitungkan di pasar kerja internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun