Kesedihan terlihat pada wajahmu yang sayu
Mereka yang terkasih pergi tak kembali
Pandemi merenggut napas yang terhambat
Di selang memanjang udara terhantar
Berjuang melepas kesakitan teramat melelahkan
Hingga waktu terhenti meninggalkan kepedihan
Mencengkeram keadaan yang memilukan
Pandemi semakin liar dalam serpihan udara
Melayang masuk pada hirupan napas yang sesak
Bertarung merajut kehidupan sangat berharga
Setiap detik ruang isolasi yang lemah tiada daya
Wajah lesu seakan terpampang tanpa bahagia
Hati pun tak mampu untuk menerima cobaan
Ketika satu per satu mereka jatuh raga berpisah
Kini perih menahan cobaan yang menghampiri
Ayah tiada, suami pun pergi di ujung pandemi
Tak sanggup untuk berkata kala dititipkannya
Generasi dalam balutan tangis yang penuh rindu
Pada sosok ayah yang tak pernah menyentuh
Tubuh mungilnya yang membutuhkan belaian
Tatkala perputaran waktu yang terus berubah
Cobaan datang lalu pergi silih berganti
Mengingatkan hati dan jiwa untuk tetap bersabar
Menerima kenyataan yang sangat menyedihkan
Meskipun diri tak mampu membendung air mata
Menyisakan kenangan mereka yang telah tiada
Melepas segala beban perasaan di dalam jiwa
Saat menanti pertemuan yang kelak menyatukan
25 Mei 2021
(Ali Kusas)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI