Terkenang di antara wajah masa lalu yang kelam
Di senja yang redup dalam ketidakpastian
Terdengar lirih ucapan pada akhir pertemuanÂ
Bersama saling berjuang menuju satu keinginan
Menggapai impian dan kenyataan kehidupan
Di puncak lembah tersimpan rasa ketakutanÂ
Menepis segala keraguan yang terus menyapa
Bila hendak berkata seakan sulit mengungkapkan
Ketika kata putus yang ingin disampaikan
Kecewa, pedih tertahan di dalam perasaanÂ
Tak mampu menahan kesedihan yang mendalam
Ketika berjuang mempertahankan makna cinta
Kau berpaling pada sebuah perbedaan mendasar
Menganggap seakan diri tak berarti lagi
Menjauh pergi meninggalkan hati yang tersakiti
Tanpa sedikit pun mengerti luka telah membekas
Di jiwa yang telah mengorbankan segalanya
Sesaat perubahan dianggap lulus menerima ujian
Waktu seakan mengubah kecewa pada ketabahan
Tiada ketakutan ketika diri telah berpijak mandiri
Tak lagi merasa sepi sesaat hati ingin bicara
Tanpa dendam tersimpan meskipun terluka
Tanpa sedih terisak tangis yang telah sirna
Langkah kaki terus menyatu pada kekuatan jiwa
Menanti senyum yang menguatkan rasa bahagia
Tanpa bersarang kebencian yang mengingatkan
Pada ucapan setia sebagai sebuah permainan
17 Mei 2021
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H