Satu, dua, tiga, ledakan menghias di atas bumi
Pohon pun ditebang tanpa melihat reaksi bumi
Sampah berserakan di aliran sungai di sisi bumi
Pertumpahan darah berceceran di bagian isi bumi
Cacian dan makian terdengar sayup di titik bumi
Pengeboran minyak-gas muntahkan perut bumi
Sisa besi tua terpendam dalam ruang kosong bumi
Tanpa bersalah dan bangga telah hancurkan bumi
Bumi seakan merasa kecewa karena ulah manusia
Bumi seperti dikhianati saat dirusak lalu pergi
Bumi tak ingin disakiti dan dikotori setiap waktu
Bumi bukan tempat saling berbuat maksiat
Bumi tak akan membiarkan keangkuhan berdiri
Bumi terus memantau kesombongan saat berkata
Bumi menutup mata dan telinga ketika tiba
Saat amarah diluapkan pada bencana yang datang
Banjir....gempa....kebakaran....gelombang air laut
Menjadi bukti amarah bumi diungkapkan
Pada kesombongan dan keangkuhan manusia
Tak peduli korban ketakutan meneteskan air mata
Tak peduli korban menjerit meminta pertolonganÂ
Tak peduli bumi menggoncangkan sekeras tenaga
Mengingatkan bahwa manusia tiada berdaya
Saat bumi menangis menatap kehancuranÂ
Perubahan mulai terlihat dalam keheningan
Jangan munculkan amarah-tangisan di atas bumi
Sebelum bencana mulai tampakkan kekuatannya
'Memperingati Hari Bumi Sedunia'
22 April 2021
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H