Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Lama (Pantun: Jenaka)

21 April 2021   19:28 Diperbarui: 21 April 2021   19:38 6588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pakai sepatu berwarna biru

Sepatu diletak di pinggir teras

Lihat dahulu kepala ratu

Berambut palsu susah dilepas

Makan rujak di atas piring

Rujak dicampur sambal terasi

Lihat profesi yang tahan banting

Belajar menyanyi sambil menari

Berlari pagi memakai jaket

Jaket dilipat dua lengannya

Aduhai nasib jatuh terpeleset

Melihat pria gemulai jalannya

Naik angkot ke kota Medan

Angkot berhenti di lampu merah

Terkejut hati meriang badan

Ternyata supir seorang bocah

Makan durian dicampur santan

Santan dibeli di warung kelontong

Maksud hati ingin kenalan

Saat tertawa ternyata ompong

Buku tulis di dalam lemari

Tersusun rapi indah menawan

Ketika diri ikut bernyanyi

Ternyata cuma suara rekaman

Ikan teri digoreng kering

Digoreng menggunakan minyak kelapa

Kepala ini terasa pusing

Melihat kera bermain mata

Nasi goreng lauknya ayam

Ayam digeprak rasanya gurih

Hati seakan terasa tenteram

Ketika nenek mengunyah sirih

21 April 2021

(Ali Kusas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun