Tertusuk jarum yang tajam ujung jemari ini
Seakan risau hati apa yang kelak akan terjadi
Terlintas dalam mimpi pria misteri menghampiri
Memberi kabar nasib diri yang harus bersabar
Kecewa sesaat setelah pesan tak lagi tersiar
Sahabat lama pergi tak kunjung kembali
Merenda hari seperti terancam titik kematian
Di lembah kegelapan yang jerat jiwa dalam resah
Berputar langkah tiada tersentuh senyum bahagia
Di arah berbeda melintas bayang jeram curam
Berkelok-kelok tajam seperti ujung jarum
Melambat tenang lalu bergerak melawan arus
Pada ketidakpastian yang dititipkan angan-angan
Lepas kendali setelah berikan sebuah pesan
Tanpa menyakiti perasaan yang terus gelisah
Saat diri tak lagi membuka mata di lintas jeram
Jarum terbawa arus yang terus bergerak cepat
Menuju jirat yang menjadi kenangan memilukan
Jirat terpasang menandakan nama yang hilang
Ketika jarum terhempas jatuh terbawa arus jeram
Melambaikan tangan jika wajah terbias ketakutan
Pada ajal yang membisikkan napas berakhir
Tangis seakan mengiringi kepergiannyaÂ
Beriring mengusung tubuh yang berselimut putih
Hendak ungkapkan penyesalan untuk berpamitan
Di jirat terletak rangkaian kuntum melatiÂ
Sebagai maaf diri tak ingin kepiluan akan tragedi
17 April 2021
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H