Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Perkasa dari Tanah Rencong

16 April 2021   08:58 Diperbarui: 16 April 2021   09:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah menorehkan perjuanganmu di balik 

kekuatan dan semangat keberanianmu, mengusir 

penjajah yang ingin menguasai tanah rencong

Malahayati, Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Pocut

Baren, Pocut Meurah Intan, dan perempuan 

perkasa yang berdiri pada panji kemerdekaan

Perempuan perkasa dari tanah rencong

Telah tunjukkan di mata dunia kau angkat senjata

Bergerilya bahkan berperang di laut samudera

Tak gentar sedikit pun hadapi pasukan bersenjata

Rencong sebagai penanda, kau perempuan hebat

Tak kau biarkan musuh bergerak maju cepat

Perempuan perkasa dari tanah rencong

Suaramu yang lantang menyerukan berperang

Mengangkat senjata dengan semangat membara

Membuat penjajah menjadi takut berlutut

Meskipun hidup penuh bahaya dan terluka

Tetap berdiri tegak bersatu menyerbu maju

Perempuan perkasa dari tanah rencong

Tiada lelah teriakkan strategi peperangan

Menyimpan begitu banyak tenaga dan kekuatan 

Hadapi penjajah yang ingin menghancurkan

Mengambil keuntungan di atas penderitaan

Rakyat yang ingin menikmati kemerdekaan

Perempuan perkasa dari tanah rencong

Perjuanganmu takkan pernah sia-sia

Mengorbankan diri demi kemerdekaan bangsa

Tak hilang tetesan darah yang telah kering

Mengusir penjajah hingga waktu mulai berubah

Generasimu tetap meneruskan semangat juang

16 April 2021

(Ali Kusas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun