Begitu pulas
Terdengar dengkuran memelas
Ketika tubuhmu mulai lemas
Tertidur tanpa rasa cemas
Di atas becaknya yang terlihat kusam
Terpapar matahari terbenam
Menanti penumpang larut malam
Tak hiraukan perut keroncongan
Merambat sepi pada udara yang dingin
Dengkuran napas abang becak
Terdengar seperti jarum jam yang berdetak
Menunjukkan dirinya kelelahan
Menunggu penumpang yang tak kelihatan
Wajahnya yang terlihat sayu
Menyimpan tanya hidupnya yang ragu
Terlelap dalam alam mimpi
Seakan sedih terus menghampiri
Abang becak dengkuranmu begitu menggoda
Seketika mereka terhibur dan tertawa
Seakan lintasan musik juga irama
Tersusun rapi pada suara dengkuran bernada
Hanya dirimu yang mengerti
Betapa letih mencari sesuap nasi
Dari malam hingga menjelang pagi
Untuk keluargamu yang selalu tersenyum berseri
Dengkuran abang becak terdengar terus
Melengkapi suasana hari yang berjalan lurus
Di setiap genggaman tangan mereka yang rakus
Menikmati kekayaan yang tiada putus
Dengan nyaman dirinya terlelap
Di antara malam yang semakin gelap
Udara dingin yang terus menyelinap
Di atas becak dirinya duduk tertidur menetap
01 April 2021
(Ali Kusas)