Mereka berlari menjerit ketakutan
Bak melihat tubuh tersamar kerasukanÂ
Mengerang seperti merasa kesakitan
Mata memerah, mulut mengeluarkan suara
Tertawa keras seolah diri yang berkuasa
Di dalam menyala dan berkobar cukong berdasi
Mengaburkan situasi hanya dianggap simulasi
Hantam tonggak tinggi buldozer bertubuh besi
Rubuhkan tanaman penyimpan air hingga akar
Tak hiraukan kelak bencana longsor bergetar
Hantu hutan terus mulai bergentayangan
Merambah bagian yang juga dalam pengawasan
Berdiri di antara pejabat penuh senyuman
Dengan penampilan dan berbagai bujukan
Sedetik waktu hutan rusak tak ada kehidupan
Ekosistem hilang alam mengalami perubahan
Bumi semakin panas, udara terasa sesak
Sedih terlihat induk rusa mati tergeletak
Hampa kawanan gajah tiada bunyikan suara
Bergerombol di senyuman hantu yang penasaran
Kini hutan tak lagi menjanjikan keindahanÂ
Ditebang, dibakar demi hantu kegelapan
Tak pun takut lakukan ratusan hektar kerusakan
Tutup mata dan telinga tak tersentuh hukuman
Menggenggam erat kekuatan tanpa rasa malu
Di tepian sungai bencana mulai mengintai
Hujan deras menggulung hutan yang tergilas
Asap menghitam terbawa angin kencang
Menyisakan udara kotor sesakkan pernapasan
Hantu meninggalkan hutan tanpa pesan
24 Maret 2021
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H