Kau anggap diri seperti para pemuja keindahan
Tak layu dalam kembang nan wangi di taman
Menghipnotis gerak lalu berlari dan sembunyi
Berkata seakan diri tiada salah dibias dusta
Lemah dirundung perkataan sebatas ilusi
Meraih dalam cengkeraman kezaliman sepi
Remuk redam tersentuh bisikan nurani hitam
Kebenaran diselimuti api kejahatan
Deru amarah terus dipertahankan tanpa malu
Geliat takut terdampar saat udara mulai sesak
Teriak di ujung batas yang kasar tersamar
Tampil pada wajah berlumur noda kefasikan
Melekat gelap jiwa pada titian garis dosa
Tiada kata resah ketika tertutup cahaya
Tiada tatap bahagia yang menyelimuti jiwa
Hanya serangkaian penyesalan seakan menyapa
Biduk arah terombang-ambing di gelayut sepi
Memerah warna yang terbungkus kesalahan
Tersimpan kealpaan mengingat Kehinaan diri
Pada nuansa arah yang telah berbeda
Keangkuhan, kesombongan terbingkai erat
Tak sadar ujung tubuh lumpuh terkulai
Mulut tertutup rapat seperti hilang siasat
Napas tersengal putus di ujung khilaf
18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H