Ia mulai berkicau sesaat politik menjadi kacau
Menopang dagu seolah serba tahu
Pikirannya mulai kacau ketika ia terus berkicau
Berdiri di depan kamera sambil bertepuk syahdu
Berkata hanya sebatas cerminan seakan risau
Terdiam memandang ke arah tumpukan batu
Melepas gerak suara yang serak parauÂ
Seperti hendak berkata tetapi merasa ragu
Jangan engkau berkicau saat bencana mewabah
Pikirkan betapa berat hati yang selalu terpecah
Menunggu waktu saling memperkuat sumpah
Tak menghapus jejak diri seakan terasa lelah
Meniti di atas garis berjalan dengan tertatih
Melintas batas akhir seolah hamparan berbuih
Gerak kaki satu per satu sembunyi pada langkah
Terdengar lemah dalam sudut warna berdarah
Kicau tersulut pada ambisi yang jauh hilangÂ
Di tengah keinginan mengelabui penghalang
Setetes embun menjadi curahan terbuang
Ditelan kekacauan remuk pada tinggi gelombang
Emosi yang tertekan di ujung tanpa ruangÂ
Genggam segala luapan tanpa bimbang
Biarkan kekacauan berkicau lepas dan lekang
Hingga perubahan membawa napas tenang
13 Maret 2021
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H