Satu per satu mulai tak terlihat
Wajah dan senyuman yang terus terkenang
Mengingat begitu dekat jarak ketika dia berkata
Mendengar suara yang sangat melekat
Sebagai teman dan sahabat seakan berduka
Terbujur diam membisu tak bernyawa
Isak tangis melepaskan segala kesedihan
Dia yang pergi tak mungkin kembali
Tertunduk menatap wajah berlinang air mata
Duka menyapa di setiap diri di ujung janji
Mengharap doa sebagai jalan menuju pada-Nya
Langkah demi langkah mengusung jasad kaku
Terbaring tanpa terdengar hendak berpesan
Di antara suara lantunan doa dan pengharapan
Di sisi jasad yang terkubur gelap tersembunyi
Tak mampu berdiri, sepi menanti mereka pergi
Dia telah pergi dengan pesan kenangan
Begitu rendah hati dan santun dalam ucapan
Tiada tersakiti lembar kata yang diungkapkan
Tiada bertikai meskipun muncul perselisihan
Hanya senyum tatapan penuh penghormatan
Kini dia sendiri dalam dekapan dinginnya malam
Doa terus mengalir pada kebajikan juga kebaikan
Tulus dan ikhlas di penghujung akhir kehidupan
03 Maret 2021
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H