Dia duduk tanpa saling bertengkar
Mengumpulkan tumpukan plastik kotor
Tersenyum dengan semangat berkeringat
Tiada peduli cemoohan sering disematkan
Berjalan menyusuri pijakan tanpa alas kaki
Mengais rezeki demi sesuap nasi
Dia tak pernah mencibir meskipun tersingkir
Dari tipu daya yang hanya dianggap permainanÂ
Mengutak-atik setiap jarak kemewahan ilusi
Bertukar kata sebatas janji yang diingkari
Di balik senyuman bermakna menghancurkan
Tak terkecuali kekayaan bercampur kedustaan
Dia seakan hina yang Dimuliakan
Tersimpan nilai kejujuran menapaki kehidupan
Terbungkus kekuatan di sudut lelah perjalanan
Siang hingga malam tiada henti mencari nafkah
Selimut tebal terasa kumal dan gatal
Dinginnya malam sebagai teman di titik kelam
Dia berbeda dari mereka yang terus menghina
Jalan setapak yang dilalui lebih jelas
Tanpa korupsi juga manipulasi
Tanpa mencuri bahkan menipu di sana-sini
Tanpa menindas dengan ucapan tak pantas
Karena harga dirinya bukan untuk dijual beli
22 Februari 2021
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H