Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Detik yang Tak Kembali

2 Februari 2021   17:32 Diperbarui: 2 Februari 2021   17:39 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang ini terlihat sepi

Ketika waktu berlalu menepi

Di gerak diri yang seakan membisu

Menerangi gelap, membius mimpi

Detik demi detik ku tatap jam dinding

Diam tanpa tersentuh jejak misteri

Hati tersentuh jeritan kemiskinan

Nasib merengkuh para pejuang kehidupan

Yang tak tahu arah mencari keadilan

Sungguh kejam cengkeraman kekuasaan

Menyekat detik yang berputar hendak melawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun