Di atas bumi dirimu berpijak
Berkata laksana orang yang bijak
Berdiri tegak menatap tenggelamnya Sang Surya
Di batas garis melintang hilang pada sorot mata
Tersenyum sinis mengepal jemari
Tiada peduli jika diri dibenci
Tak resah kecaman ditujukan
Hanya dianggap sebagai kiasan
Sombong dan angkuhnya tatapan yang diberikan
Teronggok dalam ucapan dan tingkah berlebihan
Manusia yang berpegang di titian kejayaan
Tanpa malu bersama tipuan terabaikan
Pada titik kecurangan yang ditebarkan
Hidup terus mengharap rangkaian pujianÂ
Tiada sedikit pun iba di sudut wajah kelaparan
Tertutup mata hati menerima kebenaran
Kesombongan dan keangkuhan akan terlepas
Ketika diri semakin dekat di ujung napas
Mulut terbungkam, tubuh terkulai lemas
Harta dan kejayaan diri hanya sebatas bekas
Kekuatan lenyap seakan diri jatuh terhempas
Derita mengikis habis ketika hidup masih bebas
Peti kematian menanti pasti gerak diam sepintas
Tiada menolong dianggap dirinya pun tak pantas
Kesombongan dan keangkuhan yang dipamerkan
Kelak membawa munculnya jalan kesesatan
Hidup seakan kosong dari mensyukuri nikmat
Tak berpikir pertanggungjawaban di hari kiamat
02 Desember 2020
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H