"Entah sudah yang ke berapa fitnah dan kebencian ditujukannya untukku. Apakah, ada niat yang tidak baik di dalam dirinya, sehingga seperti ingin menjatuhkanku di depan orang lain. Sudahlah, sepertinya tak perlu kupikirkan orang seperti dirinya. Anggap saja, orang seperti dirinya itu, rerumputan yang kelak akan terinjak-injak karena kesalahannya sendiri." Itulah yang muncul dibenak Ana, sesaat Muna sahabatnya seperti menyimpan rasa dendam dengan mengirimkan pesan kepada teman-teman yang lain di dalam grup whatsapp.Â
Pagi itu, cuaca terlihat sangat cerah dan merupakan pagi perdana bagi Ana untuk mengikuti kegiatan rutinitas di akhir tahun. Ana segera mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan hari ini, yaitu kegiatan pemantapan kinerja di balai pelatihan. Sebelum berangkat mengikuti pelatihan, Ana terlebih dahulu menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya. Meskipun dirinya sibuk dengan kegiatan pelatihan namun tetap bertanggungjawab sebagai ibu dan istri di dalam kesehariannya.
"Semua sudah selesai kukerjakan, dan aku harus tetap semangat saat berada di lokasi pelatihan. Hari ini, aku dan beberapa sahabatku akan menerima materi pelatihan dari narasumber, jadi aku harus maksimal untuk mengikuti kegiatan ini." Ana bergegas ke luar rumah lalu berpamitan kepada anak dan suaminya untuk menuju ke lokasi pelatihan.
Sesampainya di lokasi pelatihan, Ana bertemu dengan sahabat-sahabatnya seperti, Ama, Limah, Sari, Mala, Mulyo, Dani, Ali, dan beberapa orang lainnya yang telah sejak pukul 08:00 wib duduk di kursi ruangan pelatihan. "Teman-teman, hari ini narasumber kita sudah hadir di hadapan kita bersama. Sebelum dimulai kegiatan pelatihan di pagi ini, marilah kita awali dengan berdoa, semoga kegiatan kita mendapat keberkahan." Ana memberi aba-aba kepada seluruh peserta pelatihan untuk berdoa dengan khusyuk.
"Teman-teman, di hadapan kita telah hadir narasumber yang kompeten di bidangnya. Beliau merupakan satu di antara putra daerah yang telah berkiprah di kancah domestik maupun asia. Karya-karyanya telah dilirik pembaca dan penulis media online, mari kita dengarkan paparan materi yang akan disampaikan Bapak Ikhlas."
Ana mempersilakan narasumber untuk memaparkan materi pelatihan di hari pertama ini. Dengan penuh percaya diri serta tampilan yang dibarengi humor, narasumber tersebut mengupas tuntas materi yang disampaikannya. Namun, ada satu orang peserta pelatihan yang tampak terlihat tidak begitu serius mendengarkan narasumber. Muna, terlihat asyik dengan aktivitasnya sehingga tidak begitu memerhatikan apa yang disampaikan narasumber saat pelatihan.
"Sejak tadi, saya perhatikan Muna sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Padahal, Pak Ikhlas menyampaikan materi pelatihan dengan maksimal. Meskipun beliau sering menjadi narasumber setiap diadakan pelatihan, kita harus menghargai beliau. Lagi pula, pengalaman dan jam terbang beliau lebih banyak dibandingkan dengan kita." Ungkap Ali kepada Ana dan Ama disela-sela waktu istirahat.
"Saya juga merasakan hal yang sama, Muna terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya di luar pelatihan. Memang kita memiliki aktivitas dan kegiatan di luar sana, akan tetapi sebaiknya aktivitas dan kegiatan yang kita kerjakan jangan sampai mengganggu konsentrasi untuk fokus pada kegiatan pelatihan ini." Ana ikut menanggapi. "Ya, sing penting kita harus menghargai orang lain jika ingin dihargai juga." Ama menutup obrolan, ketiga orang peserta pelatihan yang sejak tadi merasa kurang nyaman dengan perilaku Muna, akhirnya kembali ke ruangan untuk mendengarkan lanjutan materi yang disampaikan Pak Ikhlas.
Hari pertama kegiatan pelatihan pun telah terselesaikan. Semua materi yang disampaikan Pak Ikhlas akan dipresentasikan oleh beberapa orang, yang terbagi dalam lima kelompok. Kelompok 1 diketuai oleh Dani, kelompok 2 diketuai oleh Ana, kelompok 3 diketuai oleh Mulyo, kelompok 4 diketuai oleh Ama, dan kelompok 5 diketuai oleh Sari. Seluruh kelompok akan membahas materi dengan tema yang berbeda. Ali ditugaskan dalam diskusi sebagai moderator untuk beberapa kelompok yang akan mempresentasikan tugas yang telah diberikan Pak Ikhlas.Â
Satu per satu kelompok tampil dan saling beradu argumentasi, sehingga kegiatan pelatihan di hari pertama terlihat sangat aktif. Namun ada hal yang sangat mengganggu presentasi, ketika kelompok 2 dan kelompok 3 menyampaikan materi secara spontan Muna melakukan interupsi sehingga suasana di ruangan sedikit terlihat gaduh.
Suasana kembali normal, saat Ali sebagai moderator mencoba mencairkan keadaan yang terlihat panas menjadi sejuk. "Saudara-saudara, di dalam presentasi sebaiknya kita mendengarkan pemaparan dari masing-masing kelompok terlebih dahulu, sebelum sesi tanya-jawab berlangsung. Mari kita membiasakan diri untuk menghargai orang lain, dan tetap menerima segala perbedaan pendapat yang tentunya didasari oleh teori yang relevan. Jadi, jangan menyampaikan pendapat secara arogan dan merasa paling hebat. Kita mengikuti pelatihan ini tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan pemahaman terhadap materi yang diberikan narasumber, serta bagaimana mengimplementasikannya di dalam kehidupan." Sesaat suasana hening, dan diskusi dilanjutkan hingga seluruh kelompok mendapat giliran masing-masing.