Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Pagi (Padamu Petani dan Nelayan)

1 November 2020   19:10 Diperbarui: 1 November 2020   22:34 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar: Malang Times)

Saat Mentari memberikan cahaya di pagi hari

Kicauan burung bernyanyi seakan menyapa 

Kau berjalan menyusuri pinggiran pematang

Hawa dingin tak menjadi penghalang

Tanah dan rumput terolah menjadi kehidupan

Butir-butir peluh semangat tertanamkan

Hanya batas bulir-bulir yang hendak disemai

Berjuta jiwa terselamatkan dari kelaparan

Di penghujung waktu yang dingin menusuk

Dalam kegelapan terus terpancangkan kekuatan

Tak hiraukan meskipun nyawa kau korbankan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun