Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Desah, Resah, Gelisah

27 Agustus 2020   08:45 Diperbarui: 27 Agustus 2020   08:50 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desah napasmu terasa berat terdengar

Saat senja menghampiri diri menatap sepi

Jiwa selalu resah ketika alam mengguncang tawa

Menjadi linangan air mata juga darah

Gelisah seakan terus bergerak di urat nadi

Tak mengerti apa yang kelak akan terjadi

Desah tertekan dalam sesak ruang pernapasan

Menanti bergulir tepisan semilir hembusan angin

Menghilangkan resah yang terus menghantui

Jiwa terluka dalam duka nestapa

Tanpa tersimpan jejak gelisah merangkul hati

Terpuruk sedih mengingat kelam hidup ini

Resah tiada melepas hati yang terbeban curiga

Wajah dan jiwa yang terhimpun dalam gelisah

Di sudut kerisauan desah napas terluka

Mereka yang hanya mampu merampas ganas

Kegembiraan yang hilang di antara senyuman 

Pengembara jalanan di sudut redup lentera

Desah dan resah meluapkan jiwa gelisah

Berdiri terpaku tanpa kepastian 

Tertunduk ragu akan kebimbangan

Melepas lelah di akhir pengharapan

(Ali Kusas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun