Rakyat saat ini sudah lebih cerdas dalam melihat kondisi perpolitikan di negeri ini. Walaupun kondisi yang terjadi sangat memprihatinkan, bagi rakyat yang merasa tidak dipenuhi janji-janji politiknya, maka akan merasa gerah dan akan melakukan aksi solidaritas maupun demonstrasi sebagai bentuk luapan kekecewaan yang pada akhirnya dapat merugikan.
Pemerintah harus berjiwa besar dengan memberikan langkah-langkah konkrit di dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi negara.Â
Jika kritikan dapat membantu terciptanya program pemerintah ke arah yang lebih baik, maka dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Sebaliknya, jika kritikan yang diarahkan hanya sebagai bentuk aspirasi politik terhadap roda pemerintahan, hendaknya ditanggapi tanpa tindakan emosional.Â
Dengan didasarkan kinerja yang baik dari program-program yang dijalankan pemerintah, tidak mustahil rakyat pun akan mendukung secara penuh kabinet kerja pemerintah saat ini, tanpa terlalu banyak kritikan yang berlebihan.
Oleh karena itu, kritikan yang muncul dari berbagai elemen masyarakat baik generasi akademisi, politikus, budayawan, profesional, maupun masyarakat umum lainnya dapat dijadikan sebagai penyeimbang menjalankan roda pemerintahan. Sebagaimana di dalam pemerintahan terdapat partai pendukung dan partai oposisi.Â
Partai pendukung sebagai pihak yang menjalankan roda pemerintahan, sedangkan partai oposisi berfungsi sebagai pihak yang mengkritisi kinerja pemerintah.Â
Jadikan kritikan yang disampaikan masyarakat kepada pemerintah sebagai motivasi untuk lebih baik menjalankan program pembangunan, sehingga dapat mewujudkan negara berkembang yang siap bersaing dengan negara maju. Serta mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, dan lebih bermartabat di mata negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H