Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cepat atau Pecat (Kritik dari Rakyat Kecil)

10 Mei 2020   07:19 Diperbarui: 7 Juli 2020   23:08 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cepat...

Berlari kencang menggapai tujuan di seberang 

seorang anak jalanan mengais harapan terabaikan

menyeka keringat tersenyum pahit kesakitan

tak peduli diri terancam di antara hidup atau mati

Pecat...

mereka yang menutup mata juga telinga 

duduk memandang dengan wajah tiada salah

menghalau kasar tubuh yang hanya sejengkal 

memenuhi secuil dari hasil barang bekas

Cepat...

tentukan arah yang mengusik kedamaian

berikan cahaya yang menutup kegelapan

cengkeram rasa keadilan yang erat digenggam 

selesaikan janji yang harus ditepati

Pecat...

para penimbun yang tertawa keras beringas

mereka pemimpin yang bermental pengemis

penguasa peradilan yang tak jujur dan tegas

sekelompok mafia yang berotak kejam dan culas

cepat...

tunjukkan jika kemiskinan tak selimuti negeri ini

berantas koruptor bertopeng tipu muslihat

tanamkan benih kebajikan bukan permusuhan

rangkul rakyat di luar kepentingan satu golongan

Pecat...

perusak tatanan kehidupan dari sarang komunis

penjilat berkedok pahlawan bertopeng sadis 

penghalang suara nurani rakyat berjiwa kritis

penggagas yang berbisik halus katanya nasionalis

cepat berikan harapan pasti di bumi pertiwi

tanpa ada tangisan kepedihan seakan dipecat

(Ali Kusas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun