Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Barat Mengikis Etika Ketimuran

12 Januari 2020   21:57 Diperbarui: 12 Januari 2020   22:08 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring perubahan zaman, etika di lingkungan keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara semakin terkikis bahkan terlihat memudar. Kaum muda hingga kaum lanjut usia jarang terlihat bertegur sapa.

Para intelektual, pejabat pemerintahan, pebisnis, politikus serta masyarakat awam pun tidak lagi duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Semua disibukkan dengan pemenuhan kebutuhan hidup pribadi, sehingga melupakan kebutuhan hidup sosialnya.

Perkembangan teknologi seolah mengikis budaya ketimuran menjadi 'ala kebarat-baratan' , sehingga generasi muda tidak memiliki etika yang santun lagi bermartabat. Budaya barat dianggap sangat sesuai dengan perkembangan zaman. Budaya barat dijadikan tolok ukur keberhasilan bagi generasi ketimuran.

Miris terlihat, budaya barat dijadikan sebagai tuan rumah bagi generasi milenial saat ini. Budaya ketimuran dianggap terlalu lamban dan kurang mengikuti arah kemajuan. Padahal, budaya ketimuranlah yang masih harus dilestarikan dan ditanamkan di dalam kehidupan generasi milenial.

Sebagai satu contoh kecil, budaya barat yang telah mengikis etika ketimuran yaitu budaya berjabat tangan dengan mencium tangan orang yang dituakan. Pada saat seseorang bertemu dengan orang yang lebih tua usianya, biasanya setelah bertemu dan berjabat tangan lalu mencium tangan sebagai tanda penghormatan.

Akan tetapi, budaya barat telah mengikis kebiasaan tersebut dengan hanya bertegur sapa saat bertemu tanpa mencium tangan. Budaya barat telah memudarkan nilai etika ketimuran.

Jika dilihat berjabat tangan dengan mencium tangan, sebagai satu di antara etika ketimuran yang telah terkikis budaya barat, maka sedikit demi sedikit etika ketimuran lainnya akan punah. Etika ketimuran yang pada dasarnya memiliki nilai filosofi yang tinggi, lambat laun akan ditinggalkan generasi milenial.

Di dalam berjabat tangan dengan mencium tangan, nilai penghormatan yang diberikan anak-anak hingga remaja mencerminkan kepatuhan dan ketaatan. Mencium tangan dan berjabat tangan tidaklah menjadi paksaan, akan tetapi bentuk kesadaran tradisi yang mampu memberi sebuah nilai etika ketimuran.

Selain berjabat tangan disertai mencium tangan yang terkikis oleh budaya barat, kebiasaan makan dan minum di dalam acara-acara tertentu yang dilakukan dengan cara berdiri, telah menempatkan budaya barat lebih unggul diterapkan dibandingkan menanamkan etika ketimuran.

Tentunya, makan dan minum sambil berdiri sangat bertentangan dengan etika ketimuran. Bahkan makan dan minum sambil berdiri dianggap melanggar etika kesantunan. Namun, di tengah-tengah masyarakat saat ini, budaya barat seperti makan dan minum sambil berdiri sudah menjadi hal yang biasa.

Tantangan yang sangat serius bagi generasi milenial, dan sebagian orang tua adalah tetap memegang teguh budaya ketimuran dengan cara melestarikan budaya, dan etika ketimuran di tengah gencarnya pengaruh budaya barat merasuki generasi kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun