Aku merasa seperti tersambar petir. Begitu dahsyatnya berita yang kuterima. Aku tak tahu kepada siapa lagi kelak kusandarkan harapan suamiku sebelum ia meninggalkanku beserta anak-anakku untuk selama-lamanya.
Aku seperti tak kuat menerima kenyataan ini. Belum genap empat puluh hari kematian suamiku, ayah dari anakku Salim, kini aku harus kehilangan anakku juga. Terlalu berat cobaan yang harus kuhadapi. "Ya Allah, kuatkanlah iman dihati hamba, tak sanggup diri ini untuk melangkah, orang-orang yang hamba cintai, pergi meninggalkan diri ini dengan senyum kenangan yang takkan terlupakan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H