Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senyum Terakhir Salim

4 Desember 2019   19:09 Diperbarui: 12 Januari 2020   22:36 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku merasa seperti tersambar petir. Begitu dahsyatnya berita yang kuterima. Aku tak tahu kepada siapa lagi kelak kusandarkan harapan suamiku sebelum ia meninggalkanku beserta anak-anakku untuk selama-lamanya.

Aku seperti tak kuat menerima kenyataan ini. Belum genap empat puluh hari kematian suamiku, ayah dari anakku Salim, kini aku harus kehilangan anakku juga. Terlalu berat cobaan yang harus kuhadapi. "Ya Allah, kuatkanlah iman dihati hamba, tak sanggup diri ini untuk melangkah, orang-orang yang hamba cintai, pergi meninggalkan diri ini dengan senyum kenangan yang takkan terlupakan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun