Paruhmu indah bersuara merdu
Di saat fajar melintas ragu
Tersembul membusung berani
Menyambut hadirnya mentari pagi
Seiring waktu berpindah silih berganti
Celoteh Sang Jantan...
Dengarkan kepak-kepak sayapku
Membangunkan dengkuran napas berbau
Berselimut tebal di udara dingin membeku
Melepas lelah menahan kantukÂ
Sang Jantan berteriak keras
Menggugah rasa, mereka yang memelas
Malas, tanpa segera mengubah arah
Meratap waktu ketika Sang Surya bersinar
Lenyap tak menyisakan jejak
Celoteh Sang Jantan...
Terkuak seketika tanpa bisikan bangga
Seolah mentari menyambut hadirnya
Tak terpisah suka maupun duka
Di pagi nan cerah dihiasi warna
Sang Jantan menatap alam
Celoteh tak berbunyi lagi di pagi ini
Sunyi, senyap tanpa suara menggema
Hilang tak membekas terbawa angin
Seperti hembusan udara di balik telinga
Celoteh Sang Jantan...
Biarkan ia menghilang dan terbang
Berputar arah menanti mentari kembali
Tak berharap wujud mulai menjauh
Mencari kepastian menuju masa berlalu
(Ali Kusas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H