Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Takut

16 November 2019   08:42 Diperbarui: 16 November 2019   08:38 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku takut

Jika nanti menjadi seorang pengecut

Aku takut

Jika hidup di masa depan semrawut

Aku takut

Seandainya masa muda dipenuhi rasa kalut

Aku takut

Mereka yang memutuskan perkara selalu ribut

Aku takut

Orang jujur dipaksa bungkam dan berlutut

Aku takut

Tiada lagi kata terbaik diberikan salut

Aku takut

Kejahatan terus berkembang tak surut

Aku takut

Perusak alam ini tak dapat dituntut

Aku takut

Keadilan dikuasai orang berdasi dan bermulut

Aku takut

Pengadilan dijadikan alat perkara dicabut

Aku takut

Pembuat kebijakan hanya sebagai pengikut

Aku takut

Pejabat lupa tanggungjawab sekadar manggut

Aku takut

Kemarahan dan kebencian hati mudah tersulut

Aku takut

Mentari berselimut awan berkabut

Aku takut

Rindu dan cinta hilang tak bersambut

Aku takut

Lidah menyapa tiada lemah lembut

Aku takut

Persahabatan hanya sebatas ujung rambut

Aku takut

Cerita berakhir seperti manusia dan semut

(Ali Kusas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun