Meme adalah konten berupa gambar, video, teks, atau gabungan dari elemen-elemen tersebut yang disebarkan melalui media sosisal, dengan tujuan menghibur atau menyampaikan pesan tertentu dengan cara yang lucu atau satiris. Meme sangat populer di media sosial mencerminkan dinamika unik dalam penggunaan bahasa di era digital, di mana bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai medium ekspresi budaya dan humor. Fenomena ini bukan hanya lelucon semata, namun menyimpan kompleksitas dalam penggunaan dan pencampuran bahasa yang menarik untuk dikaji dari perspektif sosiolinguistik.
Meme bahasa Jawa viral di media sosial menunjukkan bagaimana bahasa lokal beradaptasi dengan konteks kekinian. Para kreator di media sosial kerap menggabungkan bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia, bahkan bahasa Inggris. Misalnya, ungkapan "Ora masalah, sing penting happy" (Tidak masalah, yang penting bahagia) adalah contoh meme populer yang menggabungkan bahasa Jawa dengan bahasa Inggris.
Kreativitas meme bahasa Jawa memanfaatkan ragam penggunaan tingkat tutur (unggah-ungguh) seperti ngoko, krama madya, dan krama inggil. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mengapresiasi penggunaan bahasa daerah dalam konteks modern, meski dalam bentuk yang lebih santai dan humoris. Meme berbahasa Jawa tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Seringkali meme-meme ini mengangkat isu-isu kontemporer dengan cara yang menggelitik, mulai dari kritik sosial, romansa muda, hingga masalah pendidikan, semua dikemas dengan balutan humor yang "nylekit" (menusuk) namun mengena. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa daerah tetap relevan untuk mengekspresikan sesuatu di era digital.
Dari sisi sosiolinguistik, meme berbahasa Jawa dapat berfungsi sebagai sarana mempertahankan bahasa dan identitas budaya. Dengan viralnya atau menyebarluasnya meme menggunakan bahasa Jawa, justru membuat bahasa Jawa semakin berkembang di kalangan generasi muda sehingga mereka dapat terhubung dengan budaya mereka. Selain itu, meme ini dapat membuka ruang interaksi sosial di mana pengguna dapat berbagi pandangan mereka dengan cara yang lucu dan menarik. Hal ini penting untuk menjaga keberlangsungan bahasa Jawa di tengah era modern.
Fenomena meme bahasa Jawa di media sosial merupakan wujud dinamika bahasa yang unik di era digital, di mana bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris bercampur secara kreatif. Melalui penggunaan berbagai tingkat tutur (unggah-ungguh) dan humor yang unik, meme Jawa tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga menjadi sarana untuk mengangkat isu-isu kontemporer dan kritik sosial. Dari sudut pandang sosiolinguistik, fenomena ini berperan penting dalam melestarikan identitas bahasa dan budaya Jawa serta menghubungkan generasi muda dengan akar budayanya secara lebih santai dan relevan. Hal ini menunjukkan kemampuan bahasa Jawa untuk beradaptasi dan tetap berkelanjutan dalam proses modernisasi sekaligus menciptakan ruang interaksi sosial yang dinamis melalui kreativitas linguistik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI