Mohon tunggu...
Alia Presilia
Alia Presilia Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Passionate about writing, curious about everything.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Viral Aisha Weddings, 5 Dampak Menikah di Usia Muda bagi Kesehatan Fisik dan Mental

12 Februari 2021   14:23 Diperbarui: 12 Februari 2021   15:20 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com/anthonytran

Saat ini media sosial sedang ramai dengan pemberitaan sebuah wedding organizer bernama Aisha Weddings yang mempromosikan pernikahan di usia muda, pernikahan siri, bahkan poligami. Aisha Weddings juga secara terang-terangan menganjurkan anak-anak berusia 12 - 21 tahun untuk menikah muda.

Hal inipun menuai kritikan dari berbagai pihak. Dilansir dari laman BKKBN Jawa Barat, usia yang ideal untuk menikah bagi perempuan minimal 21 tahun dan bagi laki-laki minimal 25 tahun. Hal tersebut guna mempersiapkan kestabilan fisik maupun mental calon pasangan.

Pernikahan dibawah umur rentan mengalami risiko yang lebih tinggi, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Lalu, apa saja sih dampak yang akan terjadi jika anak-anak dibawah umur melakukan pernikahan dini? Yuk, simak rangkumannya dibawah ini.

1. Risiko meninggal pada ibu saat melahirkan

Sumber: unsplash.com/annaelise
Sumber: unsplash.com/annaelise

Dilansir dari swaragapura.com, perempuan dibawah usia 20 tahun memiliki risiko kehamilan yang lebih tinggi, seperti pendarahan saat melahirkan, kekurangan gizi pada bayi, bahkan hal fatal seperti kematian pada ibu dan bayinya.

Idealnya, ukuran pinggul perempuan baru sempurna pada usia 20 tahun. Maka dari itu, perempuan disarankan untuk menikah minimal umur 21 tahun karena tubuh mereka dianggap sudah siap untuk melahirkan.

2. Bayi terlahir prematur

Sumber: unsplash.com/chrishcush
Sumber: unsplash.com/chrishcush

Bayi yang dilahirkan oleh perempuan yang belum cukup umur cenderung akan terlahir prematur. Selain itu, hal yang lebih fatal lagi adalah bayi mengalami cacat bawaan, seperti down syndrome, bibir sumbing, hingga kematian.

Bayi yang lahir prematur juga rentan mengalami risiko kesehatan lainnya, seperti gangguan perkembangan otak, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan, bahkan menurunnya kemampuan kognitif, seperti kesulitan untuk mengingat dan berpikir.

3. Meningkatkan risiko HIV dan kanker serviks

Sumber: elementsmassage.com
Sumber: elementsmassage.com
Pasangan yang menikah dibawah usia 20 tahun berisiko lebih tinggi terkena penyakit menular seksual atau HIV. Selain itu, risiko penyakit menular lainnya yang dapat mengancam adalah herpes, infeksi jamur, hingga kanker serviks pada wanita. 

Hal ini disebabkan kurangnya pendidikan seks yang aman terutama bagi pasangan berusia muda, seperti tidak menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual. Terlebih lagi, jika sebelumnya pasangan pernah melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Hal itu tentu akan berisiko lebih besar meningkatkan penyakit menular seksual.

4. Gangguan kecemasan, trauma, hingga depresi

Sumber: unsplash.com/anthonytran
Sumber: unsplash.com/anthonytran

Membangun rumah tangga di usia muda memang bukan hal yang mudah. Kondisi mental remaja yang belum stabil serta belum adanya kecukupan finansial, menyebabkan pasangan muda rentan mengalami konflik rumah tangga.

Karena ketidakstabilan emosional inilah seseorang sulit untuk mengontrol dirinya. Pertengkaran, perceraian, bahkan kekerasan pun kemungkinan bisa terjadi. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi kesehatan mental pasangan, seperti gangguan kecemasan, trauma, hingga depresi.

5. Kepribadian anak menjadi tertutup

Sumber: unsplash.com/kj2018
Sumber: unsplash.com/kj2018

Dampak psikologis dari rumah tangga yang gak harmonis, gak hanya dialami oleh pasangan suami istri saja. Hal itu juga akan berdampak pada perkembangan anak. Anak yang melihat pertengkaran kedua orangtuanya akan merasa gak nyaman berada dirumah.

Dalam jangka panjang, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tertutup, kurang percaya diri, mudah marah, bahkan mengalami depresi.

Nah, itulah 5 dampak menikah di usia muda bagi kesehatan fisik dan juga mental seseorang. Banyak hal yang memang harus dipersiapkan sebelum memutuskan untuk menikah, ya. Gak hanya cinta saja, kesiapan mental dan kestabilan finansial merupakan hal yang dibutuhkan dalam membangun rumah tangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun