Nama : Alia Nuri Yanto
Nim/Npm : 23010400228
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu : Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si.
Prodi Ilmu Komunikasi, Fisip, UMJ
Pembahasan pada tulisan ini menjelaskan gaya dan bentuk dokumenter berdasarkan pendapat Gerzon Ayawaila yang ditulis dalam buku Dokumenter dari ide sampai produksi. Selain itu, perlunya mempertimbangkan elemen-elemen visual dalam proses perwujudan film dokumenter yakni teknik videografi maupun teknik editing.
Televisi sebagai sebuah media penyampai pesan dimana di dalamnya terdapat kekuatan yang menyajikan fakta bahwa media dapat membentuk apa yang kita ketahui tentang dunia dan dapat menjadi sumber utama berbagai opini dan ide. Pencapaian hasil yang maksimal dilakukan melalui proses sistematis dan terencana, sehingga akan mendapatkan wujud program televisi yang berkualitas yang dapat memberikan hiburan serta ilmu pengetahuan kepada audiensnya.
Salah satu jenis program televisi adalah dokumenter. Dokumenter merupakan jenis program televisi non fiksi, secara sederhana film dokumenter merupakan film yang menampilkan fakta yang ada dalam kehidupan atau film yang menampilkan tentang kenyataan.
Hal senada juga diperjelas oleh Fred Wibowo (1997:96): "dokumenter adalah program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup dan situasi yang nyata". Di dalam beberapa literatur disebutkan bahwa istilah documentary atau documenter pertama digunakan oleh John Grierson tahun 1926 (Gerzon Ayawaila, 2008:11).
Film dokumenter merupakan salah satu jenis film yang sering digunakan televisi dalam mengisi program siarannya. Program dokumenter dalam tayangan televisi merupakan perkembangan dari format program jurnalistik yang terdiri dalam lima kategori yaitu: esai berita aktual, feature, magazine, dokumenter televisi, dan dokumenter seri televisi. (Gerzon Ayawaila, Dokumenter dari ide Sampai Produksi, 2008:26).
Selain itu film dokumenter juga bisa menjadi pilihan yang cocok untuk dijadikan sumber belajar oleh guru di sekolah bagi siswa siswanya. Karena film dokumenter merupakan penuturan fakta-fakta yang sebenarnya sehingga tidak ada perekayasaan dalam produksinya. Film dokumenter yang dijadikan dalam proses pembelajaran adalah film-film yang mengangkat tema kebudayaan baik adat istiadat maupun kesenian- kesenian daerah dan juga tema yang berkaitan dengan keilmuan, apapun bidang keilmuannya seperti biologi, sejarah, fisika dan lainnya selagi pemaparan dalam film dokumenternya memberi pengetahuan yang positif kepada penontonnya.Â