Studi Fenomenologi Menjadi Perempuan Smart, Independen dan Anti Galau itu bermula dari pengalaman seseorang yang dimana perempuan slalu di remehkan, diacuhkan, direndahkan, dan sebagainya. Sehingga perempuan bisa menjadi perempuan yang Kuat, Independen dan tentunya Perempuan yang Anti Galau.Â
Banyak Perempuan yang masih bergelut dengan budaya Patriarki yang dimana bahwa budaya ini mengedepankan laki laki dan perempuan berada di bawahnya. seperti halnya dalam pendidikan. banyak yang mempertanyakan " Untuk apa Perempuan Berpendidikan Tinggi?" dan ditambahkan pula kalimat " Nasib Perempuan, Ujung-ujungnya didapur juga" mendengar ucapan seperti itu saya menyadari bahwa perjuangan RA Kartini yang di peringati setiap 21 April masih jauh dari kata selesai. Sebenarnya bukanlah pilihan Perempuan untuk ingin bersekolah tinggi atau tidak, namun itu HAK Pribadi. Namun jika keinginan untuk bersekolah tinggi dibatasi oleh kepercayaan bahwa kodrat perempuan hanya di dapur, disitu saya kadang merasa sedih. Perlu kita ketahui bahwa dengan pendidikan yang baik bisa menjadi pegangan perempuan agar tidak bergantung pada laki-laki/suami.Â
Perempuan yang berkualitas melihat pendidikan sebagai bekal untuk membuka pintu untuk bekerja dan mandiri secara finansial, yang artinya menjadi opsi. seorang perempuan boleh saja untuk memilih tidak bekerja, tetapi minimal dengan bekal pendidikan akademis yang baik, perempuan memiliki opsi untuk bekerja dan mandiri kalau situasi memerlukan. Perempuan yang Berpendidikan bisa menjadi Backup tulang punggung keluarga jika diperlukan. Perempuan yang Berpendidikan juga Berpengaruh bagi Anak-anaknya kelak dengan kata lain " Ibu yang cerdas membantu anak-anaknya menjadi Cerdas ".
" Pendidikan yang baik itu akan memberikan efek domino Positif dalam banyak Aspek Kehidupan lain. Dengan berpendidikan yang baik kamu bisa punya Akses ke pekerjaan yang layak, punya kesadaran hukum, kesadaran hidup sehat, keinginan berprestasi politik dan usha memberdayakan orang sekitar " - Naqiya
jadi bagaimana? masih mau bilang perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena "ujung-ujungnya hanya di dapur?" sebagai perempuan yang memikirkan masa depan tentu akan menolak karena ingin menjadi perempuan yang smart, independen dan Anti galau tentunya siap mandiri dalam kemungkinan situasi hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H