Ibu tua itu setiap pagi sesudah mandi dan setiap menjelang senja
selalu duduk melamun di teras rumahnya yang gelap.
sendiri.
tidak sambil merenda
juga tidak sambil minum teh hangat dengan ditemani sekaleng biskuit yang manja.
matanya menatap kosong.
kulitnya yang makin keriput – tetap menyisakan bekas-bekas kehidupan yang mapan –
tampak bersih di pagi hari dan mengkilap pada sore hari.
Dulu dia pernah hidup!
tanahnya puluhan hektar!
tokonya besar-besar meyebar di empat pasar!
tapi karena kebodohannya tak bisa mengelola waktu,
hilang semua surga yang dimilikinya itu
kata tetangganya padaku saat pertama kali aku memperhatikannya dua bulan lalu
...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H