Probolinggo - Puluhan santri Madrasah Diniyah Ta'limiyah (MADITA) Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong mengikuti pelatihan Kaifatusholli (pelatihan tata cara salat), Jumat (10/1). Pelatihan yang menggunakan panduan dari buku Praktik Ubudiyah karya Madrasah Hidayatul Mubtadiin, Pondok Pesantren Lirboyo, ini dipandu langsung oleh KH Ahsan Qomaruzzaman, M.Pd.
Kegiatan yang digelar di Genggong Dalem Timur (DALTIM), kediaman KH Ahsan Qomaruzzaman, berlangsung di lantai dua dan diikuti oleh santri kelas III Takhassus-SMA serta kelas VI SMA.
Dalam pelatihan tersebut, KH Ahsan Qomaruzzaman, atau yang biasa disapa Nun Aka, menekankan pentingnya memahami praktik ibadah yang benar.
"Praktik Ubudiyah ini sangat bagus untuk anak-anak. Sangat diperlukan mulai dari cara mensucikan najis, berwudlu, tayammum, hingga tata cara bersuci bagi orang yang menggunakan perban. Mereka juga perlu memahami tata cara salat, baik salat jamak-qashar maupun shalat jenazah (tajhizul janazah). Semua itu wajib diketahui oleh santri karena berkaitan dengan ibadah mereka sehari-hari," jelas Nun Aka.
Beliau berharap pelatihan seperti ini terus dilakukan secara berkesinambungan agar para santri benar-benar paham dan tidak mudah lupa.
"Kegiatan ini bisa rutin dilakukan setiap tahun. Santri yang sudah mempelajari ini jangan sampai lupa, karena satu kali pertemuan tidak cukup. Harus terus dipelajari dan dipraktikkan agar ilmu ini tetap melekat," tambahnya.
Sementara itu, Ustadz Muhammad Luthfi A., S.H., berharap pelatihan ini dapat menambah wawasan para santri serta mendorong mereka untuk lebih menjaga shalat dalam kehidupan sehari-hari.
"Pelatihan seperti ini sangat penting agar para santri tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu mempraktikkannya dengan benar. Dengan menjaga shalat, insyaAllah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan terhindar dari perbuatan maksiat," ujar Ustadz Lutfi.
Pelatihan yang berlangsung khidmat itu ada sesi tanya jawab. Para santri tampak antusias berdiskusi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan praktik shalat, termasuk membahas persoalan yang kerap menjadi penyebab batalnya salat.
Kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh Nun Aka, dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan pemberian cinderamata.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya MADITA Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H