Probolinggo - Gelaran lomba dalam rangka memeriahkan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Cabang Kota Kraksaan berlangsung meriah pada Sabtu (21/12). Bertempat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Probolinggo, Pajarakan, acara ini diikuti ratusan peserta dari berbagai lembaga pendidikan di kabupaten tersebut.
Di antara para peserta, santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Ainul Hasan, Wonorejo, Maron, mencuri perhatian dengan prestasi yang diraih. Dalam kategori baca puisi tingkat MTs, Zainabiyah Nur Hafiza, siswa kelas VII, berhasil meraih juara 2. Ia membawakan puisi berjudul Zikir karya D. Zawawi Imron dengan penjiwaan yang memukau para juri.
Sementara itu, di tingkat MA, Kholifatur Rohmah, siswa kelas XI, juga tak kalah gemilang. Membawakan puisi Kau Ini Bagaimana karya KH. Musthafa Bisri, ia berhasil menyabet juara 3. Penampilannya dinilai mampu menghadirkan kedalaman makna dari karya tersebut.
Tidak hanya di bidang seni, santri Ponpes Ainul Hasan juga unjuk gigi di kategori Olimpiade Aswaja Ke-NUan. Nuril Jannatul Firdausiah, siswa kelas XI, meraih juara harapan 1. Di kategori yang sama, Ahmad Roihullah, siswa kelas VII, membawa pulang juara harapan 2.
Ustadzah pendamping, Iroda Auliya, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas capaian para santri tersebut. Menurutnya, hasil ini merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi mereka selama masa persiapan. "Alhamdulillah, anak-anak sudah memberikan yang terbaik. Prestasi ini adalah bukti bahwa mereka mampu bersaing dan mengharumkan nama pesantren," ungkapnya.
Iroda juga menjelaskan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang untuk meraih juara, tetapi menjadi kesempatan bagi para santri untuk belajar dan memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai Aswaja dan NU. "Melalui kompetisi ini, anak-anak belajar bahwa prestasi harus diiringi dengan pemahaman mendalam tentang ajaran dan tradisi NU. Ini penting sebagai bekal mereka di masa depan," paparnya.
Ia berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi santri lainnya untuk terus menggali potensi diri dan membawa nama baik pesantren di berbagai ajang. "Ke depan, semoga lebih banyak santri yang terinspirasi dan termotivasi untuk ikut berprestasi, baik di bidang seni, akademik, maupun keagamaan," tutup Iroda.
Ajang ini menjadi salah satu bentuk nyata upaya LP Ma'arif NU untuk menumbuhkan semangat kompetisi yang sehat di kalangan generasi muda sekaligus memperkuat tradisi Aswaja. Di tengah antusiasme para peserta, harapan untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memahami nilai-nilai luhur NU, terus menggema.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H