Pasangan nomor urut dua, Gus Haris, memulai pemaparannya dengan sentuhan kearifan lokal yang kuat. "Kita harus membawa nilai-nilai pesantren ke dalam pemerintahan. Inilah cara kami menjawab persoalan-persoalan besar yang dihadapi Kabupaten Probolinggo," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Menurut Gus Haris, masalah utama yang masih menggerogoti Kabupaten Probolinggo adalah angka kemiskinan yang mencapai 17,9 persen serta pengangguran yang berada di angka 6,22 persen per tahun. "Kita punya pekerjaan rumah besar. Kemiskinan masih tinggi, dan kesenjangan antarwilayah masih menjadi tantangan," tegasnya.
Gus Haris menyampaikan bahwa visi mereka adalah mewujudkan masyarakat Probolinggo yang lebih adil dan makmur melalui lima misi utama: peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta kesejahteraan sosial. "Kami punya 22 program unggulan, namun prinsip utamanya adalah bagaimana kita bisa menjadikan Kabupaten Probolinggo lebih baik melalui kebersamaan dan kerja nyata," jelas Gus Haris, diiringi seruan "Salam dua jari!" yang menjadi slogan kampanyenya.
Penutup: Adu Gagasan, Adu Bukti
Debat publik pertama ini diharapkan menjadi barometer bagi masyarakat Probolinggo untuk menilai calon pemimpin mereka dari program-program nyata yang ditawarkan. Hingga akhir debat, kedua pasangan calon saling berlomba menyampaikan visi dan misi dengan penuh semangat, namun tetap dalam koridor perdebatan yang sehat dan konstruktif. Kini, pilihan ada di tangan para pemilih. Pada 27 November 2024, giliran masyarakat yang menentukan siapa yang layak membawa Kabupaten Probolinggo menuju masa depan yang lebih baik.(Jhon Qudsi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H