Probolinggo - Desa Klaseman, Kecamatan Gending, membuka babak baru dalam pengembangan ekonominya melalui peresmian Pasar Klasik "Klaseman Asyik".
Peresmian pasar ini digelar pada Minggu (02/09/2024) di Dusun Krajan, sebagai bagian dari Program Desa Berdaya Provinsi Jawa Timur 2024 yang bertujuan memperkuat perekonomian desa dengan pendekatan inovatif dan kreatif.
Acara peresmian dimulai dengan pertunjukan tari Gandrung yang memukau dari mahasiswa Universitas Panca Marga. Tari tradisional ini membawa semangat yang mengarahkan Desa Klaseman menuju kemandirian ekonomi.
Setelah pertunjukan tari, video profil Pasar Klasik Desa Klaseman diputar, menampilkan perjalanan panjang desa ini dalam mengembangkan potensinya.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Klaseman, Suprijono, menyampaikan pandangannya mengenai pembangunan Desa Klaseman, yang kini terus berkembang menuju status Desa Mandiri. Suprijono menekankan pentingnya keberlanjutan dalam setiap program pembangunan desa, yang ia yakini akan membawa manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat.
"Walaupun sedikit, mudah-mudahan bermakna dan berkelanjutan," ujar Suprijono di hadapan masyarakat dan tamu undangan yang hadir. Ia menjelaskan bahwa program pembangunan di Desa Klaseman, termasuk pembangunan jalan di sisi timur yang akan segera dimulai, merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memajukan desa. Pembangunan jalan sepanjang satu kilometer yang telah dimulai sejak tahun 2021, lanjut Suprijono, merupakan salah satu contoh dari komitmen tersebut.
Suprijono juga menegaskan bahwa kepemimpinan desa tidak akan diwariskan kepada keluarga, melainkan akan diserahkan kepada siapa pun yang benar-benar memiliki keinginan kuat untuk membangun Desa Klaseman. "Saya tidak ingin mewariskan kepemimpinan ini kepada keluarga saya. Siapa pun masyarakat Desa Klaseman yang betul-betul ingin membangun, mengapa tidak?" tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Suprijono terhadap keterbukaan dan inklusivitas dalam kepemimpinan desa.
Desa Klaseman, yang lima tahun lalu berhasil meraih status sebagai Desa Mandiri, terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2021, Desa Klaseman mendapatkan predikat Desa Cantik dari Badan Pusat Statistik (BPS), menempati peringkat ketiga se-Jawa Timur. Tahun ini, desa tersebut telah berkembang menjadi Desa Berdaya, yang menekankan pada kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah kerja sama dengan Universitas Panca Marga dan Universitas Brawijaya Malang (UBM). Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada sektor pendidikan, tetapi juga melibatkan proyek pembangunan berkelanjutan, seperti perpustakaan desa yang telah berjalan sejak Suprijono menjabat sebagai kepala desa.
Suprijono juga mencatat bahwa Desa Klaseman akan terus memperluas akses pendidikan dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program inovatif yang melibatkan perguruan tinggi.
Ia menyampaikan bahwa anggaran sebesar 70 juta rupiah telah dialokasikan untuk proyek infrastruktur, dengan total anggaran operasional desa yang mencapai 100 juta rupiah. Dana ini juga akan digunakan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa, yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
"Desa adalah ujung tombak, ujung tombok," kelakar Suprijono, mengingatkan pentingnya peran desa dalam pembangunan nasional. Ia juga menyebutkan bahwa desa telah mengajukan permohonan untuk peningkatan status jalan desa menjadi jalan kabupaten, yang diharapkan dapat mempermudah akses dan mendukung kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
Di akhir sambutannya, Suprijono mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan Desa Klaseman. Ia berharap bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, Desa Klaseman akan terus maju dan menjadi contoh desa mandiri yang sukses di Jawa Timur.
Fajar Hediarto, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, turut memberikan apresiasi terhadap program Desa Berdaya yang dijalankan di Desa Klaseman. Ia menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menumbuhkan inovasi desa melalui ekonomi kreatif yang berbasis potensi lokal.
"Program Desa Berdaya adalah ujung tombak dalam memperkuat jaringan perekonomian desa dengan menumbuhkan produk ikonik yang dapat menginspirasi desa-desa lain," ujar Fajar. Ia juga menyebutkan bahwa Desa Klaseman merupakan salah satu dari tiga desa di Kabupaten Probolinggo yang terpilih untuk menjalankan program ini.
Menurut Fajar, Jawa Timur saat ini telah memiliki 419 desa mandiri, 2.924 desa maju, dan 778 desa berkembang. Desa Klaseman sendiri telah menunjukkan kemajuan pesat dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam program ini.
Dalam kesempatan yang sama, Fathur Rosi, Kepala DPMD Kabupaten Probolinggo, juga menyampaikan dukungannya terhadap perkembangan desa melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk akademisi dari Universitas Panca Marga dan para konten kreator pemuda Desa Klaseman. "Kerja sama ini sangat penting untuk mempublikasikan dan mengedukasi masyarakat tentang potensi desa," kata Fathur Rosi.
Pasar Klasik "Klaseman Asyik" diharapkan menjadi magnet baru bagi wisatawan dan pelaku UMKM, sekaligus menjadi ikon desa yang membanggakan. Pasar ini juga diharapkan dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan modern seperti swalayan yang sudah ada, dengan menawarkan produk lokal yang unik dan berkualitas.
"Ini adalah tantangan bagi kita semua untuk terus memajukan desa ini. Kita harus bekerja sama dan memastikan bahwa seluruh potensi desa dapat tumbuh dan berkembang," tutup Fathur Rosi.
Acara peresmian pasar ditutup dengan pembacaan doa dan pemotongan pita. Selanjutnya, warga yang mengikuti jalan sehat pagi dalam rangkaian peresmian Pasar Klaseman diberikan kupon undian berhadiah dan diakhiri dengan hiburan panggung musik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H