Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menggugat Otoritas: Kajian Teoretis Pojok Kopi Bedah Konsep Negara ala Bakunin

6 Juni 2024   21:09 Diperbarui: 6 Juni 2024   21:19 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri 

Bakunin juga menekankan pentingnya solidaritas internasional dalam perjuangan melawan negara dan kapitalisme. Ia percaya bahwa revolusi tidak bisa hanya terjadi di satu negara saja, tetapi harus menjadi gerakan global yang melibatkan rakyat dari berbagai negara. Solidaritas dan kerja sama internasional dianggapnya penting untuk menghadapi kekuatan besar yang dimiliki oleh negara dan kapitalis.

Dalam analisisnya tentang negara, Bakunin juga mengkritik konsep nasionalisme. Ia berpendapat bahwa nasionalisme sering kali digunakan oleh negara untuk memecah belah rakyat dan mengalihkan perhatian mereka dari perjuangan melawan penindasan. Bakunin melihat nasionalisme sebagai alat yang digunakan oleh kelas penguasa untuk memperkuat kontrol mereka dan menciptakan loyalitas palsu di antara rakyat.

Sebagai gantinya, Bakunin mengusulkan konsep internasionalisme dan persaudaraan manusia. Ia mengajak rakyat untuk melihat melampaui batas-batas nasional dan bekerja sama untuk membangun masyarakat yang adil dan bebas. Internasionalisme ini tidak hanya penting untuk melawan negara dan kapitalisme, tetapi juga untuk menciptakan dunia di mana semua orang dapat hidup dalam kebebasan dan kesetaraan.

Pandangan Bakunin tentang negara dan masyarakat sangat berpengaruh dalam perkembangan teori anarkisme. Ide-idenya menginspirasi banyak gerakan sosial dan revolusi di berbagai negara. Meskipun pandangannya sering kali dianggap utopis, Bakunin tetap menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah pemikiran politik radikal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun