Mohon tunggu...
Muhammad Ali
Muhammad Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Writter | BUMN | Freelancer | Web Developer

Blog Writer | Web Developer | Designer Grafis | Travel Agent | Beginner Video Maker & Editor |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

"Helat Budaya Melayu Pesisir", Festival Padang Melang 2018

14 Mei 2018   00:36 Diperbarui: 14 Mei 2018   02:42 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepulauan Anambas menyimpan berjuta keindahan, baik keindahan wisata maupun keindahan budaya. Merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau dengan ibu kota Tarempa. Dibentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 33 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Natuna.

Memiliki tujuh (7) Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan, Kecamatan Palmatak, Kecamatan Siantan Timur, Kecamatan Siantan Tengah, Kecamatan Siantan Selatan, Kecamatan Jemaja Timur dan Kecamatan Jemaja.

Kabupaten Kepulauan Anambas akan kembali menggelar agenda tahunan, yang rutin diselenggarakan mulai tahun 2014 dan 2017 lalu. Agenda ini merupakan agenda Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas dibidang Pariwisata dan Kebudayaan, dengan mengusung nama "Festival Padang Melang (FPM) 2018". 

Pada tahun 2017, event Festival padang melang berhasil mencapai rekor MURI dan rekor dunia untuk pelepasan tukik (anak penyu) dengan jumlah 4.109 ekor. Even ini juga merupakan bagian dari kalender even provinsi kepulauan riau dan rutin diselenggarakan di kecamatan jemaja tepatnya di Pantai Padang Melang.

Pantai Padang Melang merupakan pantai merupakan salah satu destinasi unggulan yang disuguhkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Pantai padang melang sendiri, memiliki keunikan tersediri selain sebagai salah satu destinasi unggulan pantai ini juga memiliki garis pantai yang panjangnya mencapai 7 KM yang mencakup dua wilayah sekaligus. Tidak hanya itu, pantai ini juga memiliki pasir yang putih serta air laut yang jernih. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi turis lokal maupun mancanegara saat menginjakkan kaki dipantai ini. 

pantai-padang-melang-5af8742add0fa80af41f0ab2.jpg
pantai-padang-melang-5af8742add0fa80af41f0ab2.jpg
Dengan berlatar belakang pesona pantai inilah, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas akan menggelar even dengan mengangkat keindahan pantai serta budaya masyarakat pesisir. Tema dari even terbesar ini adalah "Helat Budaya Melayu Pesisir", seperti yang tercantum dalam logonya. Even Festival Padang Melang 2018 akan diselenggarakan selama tiga hari dengan berbagai penampilan kebudayaan kepulauan anambas, mulai 26 Juli 2018 sampai 28 Juli 2018. 

Selain melibatkan unsur masyarakat POKDARWIS dari Desa Wisata Batu Berapit, Desa Wisata Mampok Elok dan Desa Wisata Landak. Even ini juga melibatkan berbagai mitra kerja seperti  Yayasan Umar Kayam, Xpressair, SKK Migas, Medcoenergi, Blueseajet, Laluna Tarempa, Mie Terempak Batam, Genpi Kepri dan Genpi Anambas.

Dikutip melalui website resmi Festival Padang Melang 2018, Acara yang dibuka pada sore hari ini akan dimulai dengan permainan gendang TA, silat kampong dan sajian makan bedulang serta welcome drink aek buoh kepayang, salah satu herbal yang terdapat di pulau Jemaja dan berkhasiat tinggi untuk kesehatan. Sembari menikmati suasana senja di bibir pantai, para pengunjung akan disuguhkan sebuah pagelaran tari yang mengangkat tradisi Berume yaitu aktivitas membuka lahan untuk bercocok tanam secara bergotongroyong serta pada malam harinya akan digelar Coast Malay Culture Night, yaitu pertunjukan seni budaya khas melayu pesisir, diantaranya pertunjukan Topeng Gubang, Tambur Percussion, beragam tarian dan lantunan lagu melayu Anambas, berbalas pantun kanak yang kemudian ditutup dengan Festival Pompong Hias dengan berbagai lampu warna-warni yang menghiasi gelapnya lautan pantai Padang Melang.

Hari kedua akan diisi dengan berbagai permainan rakyat seperti pangkak gasing, galah panjang dan lempar canang, dimana para wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan mencoba permainan tersebut. Sementara sore harinya akan digelar Festival Tari Zapin serta pada malam harinya akan digelar Song on The Sea yaitu pertunjukan musik berlatar panggung di atas air dengan sajian utama artis ternama, hal ini tentu saja akan menambah romantisme dengan adanya Festival Lampion Apung dan Lampion Terbang yang menghiasi langit sepanjang pantai Padang Melang.

Sementara pada hari ketiga, pengunjung akan diajak untuk bermain air laut, melalui lomba selam gong-gong dan pacu jongkong, sedangkan bagi pengunjung yang tetap ingin berdiam di pantai dapat mengikuti Festival Layang-layang. Hal baru lainnya adalah pada tahun ini akan dilaksanakannya upacara Tolak Bala yaitu bentuk upacara untuk menghalau segala mala petaka dengan tradisi utamanya memakan nasi Bertih dan melanjutkannya dengan tradisi Ngingkep Nyela yaitu menangkap ikan secara bersama-sama dengan cara menebarkan jala yang diarahkan ke pantai dengan harapan ikan-ikan akan naik terdampar ke pantai.

Tentu saja hasil tangkapan ini akan dinikmati bersama-sama pula oleh semua pengunjung dalam gelaran pesta bakar ikan yang oleh warga setempat disebut Gowoi Boko Ekan. Kemudian Festival akan ditutup dengan menyaksikan pertunjukan drama Mendu semalam suntuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun