Mohon tunggu...
Alia Nina
Alia Nina Mohon Tunggu... -

“Setiap kalimat yang keluar, menunjukkan isi hati orang yang menuturkannya..”

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malaikat Hati...

28 Desember 2010   00:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:19 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, betapa hancur remuknya aku.. mengapa aku selalu berharap jika suatu saat nanti pintu itu akan terbuka lagi.. bahkan sampai detik ini pintu itu belum jg terbuka... ketika aku menoleh, mataku tertuju pada satu pintu lain terbuka dan ku lihat, betapa cahaya yang memantul dari dalam sangatlah terang mataku tertegun dibuatnya, sangat..sangat indah ku langkahkan kaki, selangkah demi selangkah.. kurasakan begitu dekat denganku, tapi... mengapa..?? kakiku lelah sebelum aku sampai..jauh..jauh sekali.. ketika aku berhenti melangkah sejenak aku tersadar bahwa aku berada ditengah", di antara dua pintu.. dan aku tak mungkin kembali pada pintu yg telah tertutup.. ku putuskan, aku melangkah menuju pintu yg telah terbuka lebar untukku.. betapa kagumnya aku ketika aku sampai... seseorang, seperti mimpi..datang menghampiriku.. wajahnya, sentuhannya, tubuhnya, nafasnya.. hangat... dan kehangatan itu telah menyelamatkan aku dari dinginnya udara diluar... bersama senyumnya dia mengajakku masuk ke dalam.. dia tunjukkan aku isi dari dalam pintunya.. dia manjakan aku.. dia beri aku semua yang terindah darinya.. sungguh, aku manusia yang tidak bersyukur.. tak pernah menyadari pintu lain yang terbuka indah untukku, dan terpaku pada pintu yang sudah tidak ingin menerimaku kembali... seandainya pintu indah yang telah menyelamatkan aku boleh jadi milikku.. aku akan menutupnya dan tidak membiarkan orang lain menggangguku bersama pemilik pintu yang indah, kekasihku... dan detik itu pula, ku niatkan bahwa aku tidak ingin meninggalkannya.. Tuhanku, aku percaya kehendakMu.. dan ku mohon, ijinkan aku memenuhi kehendakku.. karena hanya dengan ijin-Mu, aku mampu menjalani kehendakku... namun jika Engkau, tidak mengijinkan.. jangan Kau biarkan dirinya merasa kesepian.. bahagiakanlah dia, karena dia telah menyelamatkanku dari hidupku yang telah mati.. dan karena aku tidak akan pernah mampu untuk membalas semua rasa hangat itu.. Tuhan, sampaikan padanya aku sangat menyayanginya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun