Berada di posisi kalah itu memang berat. Bukan hanya di dunia politik. Dalam pertandingan sepak bola atau volley juga sama. Tim yang kalah akan selalu mencari kambing hitam atas kekalahannya. Dengan mengatakan wasit berat sebelah, pemain lawan curang dan lain sebagainya. Namun mereka lupa bahwa ternyata mereka juga berusaha curang, dengan memasukan pemain bayaran, memalsukan identitas pemain bayaran dan lain sebagainya.
Jadi saran saya, supaya pemilihan presiden dan wakil presiden berlangsung jujur tanpa kecurangan. Sebaiknya para capres-cawapres menggunakan metode hompimpa atau pakai suwit saja, kertas, batu, gunting. Yang menang jadi presiden. Hehehe. Lucu gak sih?
Yok sikapi pemilu kali ini dengan hati yang dingin. Pikiran yang jernih. Yakin saja semua capres dan cawapres adalah orang-orang baik yang mempunyai niat baik membangun negaranya. Mereka yang terpilih itu sudah ketentuan Allah. Mari kita dukung dan kita doakan. Semoga mereka bisa amanah dan menjadi pemimpin yang perduli dengan rakyatnya.
Doa adalah perkataan yang baik ketika diucapkan oleh orang yang jahat sekalipun doa tetap sesuatu yang baik. Tapi fitnah, mencela dan mencaci adalah sesuatu yang kotor. Ketika diucapkan oleh orang Soleh sekalipun dia tetap kotor. Maka pilihlah sesuatu yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H