Mohon tunggu...
Ali Anshori
Ali Anshori Mohon Tunggu... Freelancer - Ali anshori

Bekerja apa saja yang penting halal. Hobi olahraga dan menulis tentunya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres Harus Satu Putaran, Ini Alasannya

13 Februari 2024   11:33 Diperbarui: 13 Februari 2024   11:40 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapapun calon presidennya saya berharap pemilu tahun 2024 ini berlangsung satu putaran. Alasannya sederhana supaya hemat anggaran. Sebab seperti disampaikan oleh menteri keuangan Sri Mulyani, anggaran pemilu presiden-wakil presiden serta pemilu lesgislatif mencapai Rp 14 triliun. Bukan jumlah yang sedikit tentunya, kalau dibelikan kerupuk satu pulau jawa bisa penuh. Kalau untuk bangun insfrastruktur mungkin sudah jadi beberapa jalan tol, atau ribuan kilo meter jalan untuk wilayah Kalimantan.

Sedikit gambaran, jalan Kalimatan memang masih jauh dari kata layak. Khususnya Kalimantan Barat. Meskipun sebagian sudah ada yang dibangun. Namun yang kondisinya rusak masih jauh lebih banyak. Jadi kalau pemilu hanya satu putaran tentu saja anggaran yang tidak terpakai bisa dipergunakan untuk pembangunan jalan. 

Berdasarkan data Statistik Transportasi Darat 2021 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2022, jalan di Kalimantan Barat mengalami kondisi rusak berat sepanjang 3.707 Kilometer. Adapun jalan negara di Kalbar rusak berat sepanjang 43 Km, jalan provinsi sepanjang 252 Km, dan jalan kabupaten sepanjang 3412 Km. 

Jadi masih cukup banyak kerusakan jalan yang ada di Kalimantan Barat, belum Kalimantan Tengah, Kaltim, Kalsel, Kaltara. Belum lagi kalau kita bicara jalan Kabupaten, kondisinya bukan saja rusak, bahkan sampai  saat ini ada beberapa kecamatan yang tidak bisa diakses melalui jalan darat. Seperti di Kabupaten Sintang, Putusibau dan Melawi. Saya yakin dengan anggaran pilpres kedua itupun belum cukup untuk membangun kerusakan yang ada.

Tentu tidak sesederhana itu prosesnya. Semua harus melalui mekanisme yang panjang. Harus sesuai dengan prolegnas, disesuaikan lagi visi-misi presiden dan wakail presiden. Harus ada kajian terlebih dahulu. Dan lain sebagainya. Pusing kan, ngurus negara yang luasnya 1,905 juta km, dengan ribuan pulau yang ada. 

Saya hanya mengandai-andai. Pemikiran saya sebagai orang awam yang tinggal di pelosok negeri. Di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat. Salah satu Kabupaten termiskin di Kalimantan Barat. Dimana akses jalan di perkotaannya saja masih banyak yang rusak parah dan sampai saat ini belum diperbaiki. Jikapun diperbaiki beberapa bulan kedepan sudah rusak lagi.

Saya tidak tahu persis kenapa bisa seperti itu. Apakah kualitas pembangunannya tidak sesuai, atau memang karena anggarannya terbatas makanya pembangunan yang dilaksanakan seadanya saja. Sebab pada kenyataannya memang demikian adanya, banyak sekali jalan yang baru dibangun beberapa bulan kemudian sudah rusak lagi.

Tapi kalau pemikiran saya selaku orang awam ini bisa terealesasi tentu saya akan sangat senang sekali. Karena harapan untuk memiliki jalan yang layak bisa terwujud. 

Beberapa waktu lalu saya pernah membuat video di akun tiktok saya terkait dengan kerusakan jalan di Kalimantan Barat. Videonya viral. Banyak mendapat tanggapan dari masyarakat, dari kalangan pejabat juga ada. Jadi saya merasa agak sedikit terkenal saat itu, meskipun sekarang sudah tidak viral lagi dan mungkin sayapun sudah dilupakan orang. 

Jadi bagaimana kalau menurut anda, apakah sepakat jika pilpres kali ini berjalan satu putaran saja, supaya bisa menghemat anggaran. Kalau sepakat berarti kita sejalan.

Saya tidak pernah mempermasalahkan siapa yang akan memimpin Indonesia. Saya yakin mereka yang dicalonkan tentu saja orang-orang pilihan yang sudah ditentukan partai. Dan saya yakin tidak ada satupun presiden yang ingin merusak negaranya sendiri. Setidaknya itulah pemikiran sederhana saya. Meskipun tidak bisa dipungkiri jelas semua capres-cawapres serta orang-orang di sekelilingnya punya kepentingan. Ya setidaknya kepentingan mereka sedikit banyak akan berimbas pada masyarakat. Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun