Saat para aktivis di wawancara oleh polres, tampak terasa aura/"roh" kebohongan,aura "kepalsuan".
Di dalam tas aktivis ditemukan buku ideologi teologi 3 agama. Aktivis bisa terbaca, aura/ "roh"/psikologinya lain dan berbeda jauh dengan mayoritas " korban" pengungsi, aktivisnya hanya sekitar 20 % saja dan 80 % pengungsi adalah "korban". saat sampai kembali di jawa, 80 % korban tidak akan mau lagi kembali ke Kalimantan karena telah mengalami trauma psikologi yang berat, kepahitan yang dalam.
Tapi para aktivis gafatar akan berusaha kembali ke Kalimantan .karena salah satu konsep ideologi gafatar menyatakan bahwa suatu saat dimasa depan, pulau Jawa akan tenggelam dan pulau Kalimantan adalah "tanah pengharapan", "tanah perjanjian".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H