Mohon tunggu...
Ali Anshori
Ali Anshori Mohon Tunggu... Freelancer - Ali anshori

Bekerja apa saja yang penting halal. Hobi olahraga dan menulis tentunya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Benci Menulis Malah Jadi Wartawan

29 Oktober 2013   18:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:52 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sayapun penasaran, pada saat itu juga saya berangkat ke pasar Flamboyan dengan sepeda pinjaman milik kawan. Saya beli koran tersebut. Ternyata benar ada tulisan saya di situ. Wahhh senengnya minta ampun… Langsung saya kliping. Dan besoknya saya bawa klipingan Opini tersebut ke redaksi koran itu. Sayapun mendapatkan honor Rp 30 ribu. Hehehe lumayan. Kebetulan tidak ada uang.

Sejak saat itulah saya menjadi hobi menulis sampai sekarang ini. Setelah lulus kuliah saya kemudian bekerja di koran yang selalu menolak tulisan saya itu, wah tidak pernah menyangka ya saya bisa bekerja di sini. Namun sekitar enam bulan bekerja di koran tersebut saya mengambil keputusan berat. Saya mengundurkan diri dari kantor itu, meskipun disaat yang sama kantor menawari saya untuk diklat ke Jakarta.

Itu saya lakukan setelah saya diterima bekerja di Harian Tribun Pontianak yang sampai saat ini menjadi tempat saya bekerja. Saya memilih pindah karena menurut saya, saya harus lebih maju dan berkembang dari sebelumnya.

Jadi pesan saya bagi semua, yang mempunyai hobi menulis maupun tidak, tetap semangat ya untuk terus berkarya. Silahkan menulis apa saja yang ingin kita tulis. Jangan ragu-ragu, karena menulis itu enak banget. Benar, saya gak bohong.

Oh ya, saya juga mau kasi tahu kalau pekerjaan menulis memang tidak akan membuat kita kaya. Namun dengan menjadi penulis kita bisa menguasai dunia. Dan alhamdulillah dari menulis itu saya bisa sedikit berbagi kepada keluarga saya. Saya bisa menafkahi istri dan anak saya. Saya bisa beli sepeda motor sendiri dan sedikit berbagi kepada yang membutuhkan. Padahal sebelumnya hanya untuk beli bumbupun saya tidak bisa. Berkat menulis saya juga sudah berkeliling Kalbar, saya menjadi dekat dengan orang-orang penting pemangku kebijakan.

Optimislah dengan yang kita lakukan, bersungguh-sungguh dan berdoa, setelah itu serahkan semua pada Allah sang pencipta. Tidak ada usaha yang sia-sia, kecuali bagi para pecundang. Salam Sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun