Bayi lahir dia tidak bisa melakukan segala hal, contohnya tengkurep, duduk, dan jalan kaki ia bisanya hanya menangis disaat menginginkan sesuatu. Kemudian, ada seorang anak remaja ia membeli HP baru. Namun, dikemudian hari HPnya rusak. Saat ia memperbaikinya menemukan kesulitan.Â
Nahh dari permasalahan di atas, kita dapat belajar bahwa segala aktifitas yang dapat menghasilkan suatu perubahan dalam diri seseorang maka bisa disebut BELAJAR. Seperti seorang bayi lahir, yang tadinya belum bisa tengkurep berjalannya waktu ia akan belajar dan bisa tengkurep dengan sendirinya. Itulah proses bahwa segala sesuatu itu perlu adanya belajar. Perubahan yang didapat sesungguhnya merupakan kemampuan yang baru dan bisa ditempuh dalam kurun waktu yang lama.Â
Adapun perubahan terjadi karena adanya kemauan dan usaha dari masing-masing individu. Secara bertahap bahwa manusia akan tumbuh kembang secara keseluruhan. Bukan hanya soal fisik saja, namun pengetahuan pun ia akan berkembang luas. Akan tetapi kembali lagi sama masing-masing individu. Bagaimana mereka mengelolanya dikemas dengan baik saat berproses. Pertama dari diri sendiri yang harus memiliki kemauan tinggi, mudah penasaran yang akhirnya mencoba melakukan, adapun kegagalan ia adalah pembelajaran untuk kemudian harinya. Gagal dicoba lagi dengan evaluasi belajar dari yang sudah pernah dilakukan sehingga akan bertemu solusinya sembari mengerjakan lagi.
Mungkin sebagian orang cukup sekali mengulangnya, namun ada juga yang harus mengulang berulang kali. Begitulah perjalanan hidup, bahwa setiap orangnya tidak bisa disamaratakan walaupun dalam satu waktu dan tempat. Sebab tumbuhan yang barengan ditanam belum tentu ia memiliki kesamaan yang sama saat berproses dan hasilnya walaupun sama-sama ia ditanam di tanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H