Mohon tunggu...
Ali AkbarMuhammad
Ali AkbarMuhammad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Elang Rahim dan Air Susu Mama: Kisah Cinta Pengabdian bagi Halmahera Tengah

9 Oktober 2024   15:13 Diperbarui: 9 Oktober 2024   15:33 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah kampanye terbatas di Kota Weda 30 September 2024, sejenak suasana berubah khusyuk ketika Drs. Edi Langkara, MH, atau yang akrab disapa Elang, berdiri di atas panggung. Tak ada orasi politik yang menggelegar seperti biasanya, tak ada suara tegas memecah keheningan. Sebaliknya, dari bibirnya mengalun pelan sebuah lagu, "Satu Tetes Air Susu Mama." Lagu ini, yang penuh makna dan sarat emosi, seolah menjadi perwujudan dari hati seorang pemimpin yang kerap dianggap keras, namun sebenarnya lembut dan penuh cinta. Di balik julukan sebagai sosok pemarah, tersimpan jiwa yang tulus dan cinta mendalam bagi tanah Halmahera Tengah.

Elang, yang sering disebut pemarah oleh orang-orang yang mungkin pernah merasa kecewa, kali ini menunjukkan sisi lain dari dirinya. Di Halmahera, terutama bagi masyarakat pesisir, marah bukanlah tanda kekerasan atau dendam. Marah adalah bentuk lain dari cinta yang mendalam---sebuah cara melindungi yang paling berharga. Seperti laut yang kadang bergelombang dan kadang tenang, begitulah hati seorang pemimpin. Marah bukan karena benci, tetapi karena cinta yang besar kepada tanah ini. Halmahera Tengah bagi Elang adalah ibu pertiwi, sebuah negeri yang harus dijaga dan dilindungi, meski dengan kemarahan yang terkadang dianggap keliru oleh sebagian orang.

Sementara itu, di samping Elang berdiri Abd Rahim Odeyani, sosok yang tenang namun tegas. Dalam orasinya, Rahim berbicara lugas, tanpa hiasan kata-kata yang berlebihan. Ia menyampaikan apa adanya, seperti dirinya---jujur dan tulus. Dalam gemuruh politik yang sering penuh dengan pencitraan, Rahim hadir dengan kejujuran yang jarang ditemui. Di tengah janji-janji manis yang sering ditawarkan oleh para politisi lain, Rahim dan Elang datang tanpa topeng. Mereka berdiri di hadapan rakyat dengan hati yang terbuka, tanpa berusaha mencitrakan diri sebagai sesuatu yang bukan mereka.

Lagu "Satu Tetes Air Susu Mama" yang dinyanyikan Elang tak hanya sekadar melodi. Ia adalah simbol pengabdian yang mendalam. Seperti air susu seorang ibu yang memberikan kehidupan, begitulah seharusnya seorang pemimpin melayani rakyatnya. Pengorbanan tanpa pamrih, cinta tanpa syarat---itulah yang ingin ditunjukkan oleh Elang dan Rahim. Air susu mama adalah simbol kasih sayang yang tak pernah habis, sebuah metafora bagi pemimpin yang selalu memberi, yang selalu peduli, yang tak pernah lelah mengabdikan diri.

Elang Rahim bukan hanya simbol kekuatan, melainkan juga lambang pengabdian yang tulus. Elang terbang tinggi mengawasi setiap jengkal tanah yang ia cintai, sementara Rahim memastikan bahwa setiap langkah yang diambil adalah demi kesejahteraan rakyat. Mereka adalah dua sisi yang saling melengkapi, kekuatan dan kasih sayang, ketegasan dan kelembutan, visi dan hati.

Di balik segala anggapan dan kritik, kedua sosok ini memancarkan kejujuran dan ketulusan yang langka dalam dunia politik. Mereka tak berusaha memoles diri untuk terlihat sempurna, karena bagi mereka, kejujuran adalah kekuatan sejati. Di hadapan rakyat, mereka adalah pemimpin yang siap mengorbankan segalanya, seperti seorang ibu yang memberikan tetes terakhir air susunya demi anak-anaknya. Halmahera Tengah adalah rumah yang mereka cintai dengan segenap jiwa, dan cinta itu terpancar dalam setiap tindakan dan kata-kata.

Lagu yang dinyanyikan Elang itu bukan hanya lagu. Itu adalah kejujuran. Bahwa mereka akan mengabdi sepenuh hati, bahwa mereka akan bekerja tanpa lelah demi masa depan Halmahera Tengah. Seperti air susu mama yang tak pernah kering, demikian pula cinta dan pengabdian mereka kepada rakyatnya---tak pernah habis, tak pernah surut. Elang dan Rahim adalah harapan baru bagi Halmahera Tengah, membawa janji kesejahteraan, kejujuran, dan cinta yang abadi untuk negeri tercinta ini.

Dalam orasi yang penuh semangat, baik Elang maupun Rahim komitmen untuk terus memperjuangkan kebutuhan mendasar masyarakat yang selama ini menjadi perhatian utama. Pendidikan menjadi prioritas, di mana mereka berkomitmen untuk memastikan akses pendidikan hingga perguruan tinggi terbuka lebar bagi generasi muda Halmahera Tengah. Tak hanya itu, sektor kesehatan juga akan mendapat perhatian lebih dengan pembangunan fasilitas kesehatan yang merata di seluruh wilayah, agar setiap warga bisa mendapat pelayanan medis yang memadai. Pembangunan infrastruktur pun akan menjadi fokus utama, karena mereka memahami betul pentingnya akses jalan, listrik, dan air bersih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Elang Rahim juga menegaskan komitmennya terhadap perlindungan lingkungan. Dengan sumber daya alam yang melimpah, Halmahera Tengah membutuhkan pemimpin yang mampu menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam, agar generasi mendatang masih dapat menikmati kekayaan yang ada.

Di sisi lain, Elang Rahim menaruh perhatian besar pada buruh, petani, dan nelayan. Mereka komitmen untuk memperjuangkan upah yang layak bagi para buruh, memberikan akses reformasi agraria bagi petani, serta meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan menyediakan akses yang lebih baik ke pasar dan teknologi. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru serta mendukung pertumbuhan UMKM, mereka berharap dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun