Mohon tunggu...
Alia Fathiyah
Alia Fathiyah Mohon Tunggu... Freelancer - A mom of 3- Writerpreneur, Getpost.id- IG: @aliafathiyah Twitter : @aalsya - Email: alsyacomm@gmail.com - visit : https://www.aliaef.com - Youtube: VLOG AAL

A mom of 3- Writerpreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pekerjaan dan Cita-cita Sudah Sejalan?

18 April 2018   19:47 Diperbarui: 18 April 2018   20:02 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ditanya apakah pekerjaanmu sekarang sudah sesuai dengan cita-citamu di masa kecil?

Saya akan jawab, cuma setengah tercapai.

Waktu kecil, saya suka banget kalau ketemu pulpen dan buku. Kayaknya happy banget, langsung saya corat coret apa aja yang saya suka. Dan sejak SD kelas 4 saya udah punya diary, lalu kelas 5 SD udah bikin cerpen  cerita dongeng seperti penulis HC Andersen, tentang seorang putri dan pangeran. Waktu itu pembacanya cuma teman sekelas aja, hahahah.

Yup. Saya memang suka menulis. Saya memang seorang penulis, memang tidak profesional seperti penulis produktif lainnya, macam Alberthiene Endah atau Dee Lestari.

Lalu, ketika SMP saya suka banget baca buku cerita detektif. Seperti Trio DEtektif, Lima Sekawan dan Pasukan Mau Tahu. Jadi saya suka cerita yang berbau misteri (bukan horor ya, catet, itu beda bro).

Nah, seiring suka membaca buku luar itu meningkatkan imajinasi saya untuk keliling dunia. Saya pingin sekali mengunjungi berbagai negara di dunia, Eropa, Amerika, Yunani, Mesir , pokoknya negara-negara mediterania saya suka.

That;s Why, saya memilih menjadi wartawan.

Yang ada dalam bayangan saya, wartawan itu menulis, investigasi seperti detektif dan jalan-jalan ke luar negri.
Bahkan, waktu kuliah saya sudah yakin memilih kuliah dengan jurusan jurnalistik, tapi ditentang bapak saya. Mau tau dia ngomong apa? "Jangan wartawan, nggak ada duitnya."

Hahahahah...

Karena bapak saya yang punya duit, saya nggak jadi kuliah di jurnalistik.

Tapi genks, takdir hidup saya memang wartawan. Ya, akhirnya saya beneran jadi wartawan, menulis berita.
Tapi kekecewaan tentu ada, menjadi seorang wartawan tidak seperti bayangan saya waktu kecil. Taulah gimana wartawan di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun